BENGKALIS - Motif Pelaku perampokan dan pembunuhan sadis di Bengkalis berhasil di ungkap Polisi. Dari pengakuan MI alias Ilham (21) dirinya nekat merampok dan membunuh seorang asisten rumah tangga, SR (34), karena alasan tekanan ekonomi terbelit hutang pinjaman online (pinjol) dan kripto.
Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro, Jumat (8/9/2023) sore, mengatakan, pelaku Ilham, nekat melakukan perampokan yang berujung pada pembunuhan karena tak tahan dengan tagihan hutang pinjaman online yang menumpuk.
"Bukti tambahan dari motif ekonomi ini ditemukan dalam handphone milik pelaku, Ilham, yang berisi banyak tagihan pinjaman online dan kripto yang belum dilunasi," Kata Bimo
Pelaku MI (Ilham) yang masih berusia 21 tahun merupakan karyawan swasta tinggal di Kelurahan Damon, Kecamatan Bengkalis. Bersama pelaku turut diamankan martil, pisau, tali, baju dan celana berlumuran darah yang sempat dibuang untuk menghilangkan jejak. Pelaku lahir di Pacitan Jawa Timur tanggal 1 Desember 2001 alamat Jl. Tandun Kel. Kota Damon, Kec. Bengkalis.
Berita sebelumnya, aksi perampokan dan pembunuhan terjadi di rumah mewah milik Awi alias (Yuwin) yang berlokasi Jalan Rumbia, kota Bengkalis, Jumat (8/9/2023) pagi.
Pelaku ditangkap kurang dari 2 jam setelah Polisi mendapat laporan dan asisten rumah tangga bernama Ema yang barhasil melarikan diri serta hasil olah di TKP. Pelaku ditangkap di jalan saat bersama keluarganya.
Pelaku nekat membunuh asisten rumah tangga SR (34) warga Lampung, karena aksinya diketahui korban, sehingga pelaku yang sudah membawa palu dan pisau dalam tasnya menghabisi korban. Sementara asisten rumah tangga yang satu lagi Ema (22 tahun) berhasil kabur keluar dari rumah dan memberi tahu polisi ada aksi perampokan di rumah majikannya itu.
“Dari saksi Ema inilah kita berhasil mengetahui ciri-ciri pelaku dan dibantu olah TKP sehingga bisa diringkus dalam waktu kurang dari 2 jam,” ujar Kapolres.
Kapolres menduga aksi perampokan ini sudah direncanakan sebelumnya. Ini melihat dari persiapan peralatan yang dibawa pelaku di dalam tas ranselnya, ada palu, tali dan pisau. Sementara cara korban masuk ke rumah jika dilihat dari CCTV dengan cara memanjat pagar tembok lalu lewat pintu belakang.***