PEKANBARU, AmiraRiau.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan kondisi cuaca di Provinsi Riau pada Jumat (12/9/2025) akan didominasi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sejumlah wilayah.
Pada pagi hari, udara terpantau kabur hingga cerah berawan. Hujan ringan terdeteksi melalui citra radar di sebagian wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, serta sebagian Kota Pekanbaru.
Siang hingga sore hari, cuaca umumnya berawan. Namun, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur sebagian wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kuantan Singingi, dan sebagian Kota Dumai.
Sementara malam nanti, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diperkirakan meluas hampir ke seluruh kabupaten/kota di Riau.
Pada dini hari, kondisi udara diperkirakan kabur hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang di Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan sebagian Pelalawan.
BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi, sore, hingga malam hari.
“Warga Riau perlu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi hampir di seluruh wilayah, terutama pada malam hari. Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah,” ujar Yudhistira M, prakirawan BMKG Pekanbaru.
Suhu udara berada pada kisaran 23–33°C dengan kelembapan 56–100 persen. Angin bertiup dari barat hingga timur laut dengan kecepatan 10–30 km/jam.
"Untuk kondisi maritim, tinggi gelombang di perairan Riau relatif rendah, berkisar 0,5–1,25 meter," jelasnya.
Sementara itu, hasil pantauan satelit mendeteksi 29 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera hingga pukul 23.00 WIB. Sebanyak 23 titik terpantau di Sumatera Selatan, 4 di Aceh, dan 2 di Sumatera Utara. Riau sendiri tercatat nihil hotspot.
“Meski saat ini Riau tidak terpantau hotspot, masyarakat tetap diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran yang berisiko menimbulkan kebakaran hutan dan lahan,” tambah Yudhistira. ***