Program 100 Hari Kerja Bupati Rifa'i Tajudin dan Wabup Yevri Sudianto: Capai Visi BERADAT di 5 Sektor

Kamis, 23 Oktober 2025 | 18:02:00 WIB
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda-Litbang) Bengkulu Selatan, Fikri Al Jauhari, S.STP

BENGKULU SELATAN, AmiraRiau.com- Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, di bawah kepemimpinan Bupati Rifa'i Tajudin dan Wakil Bupati Yevri Sudianto, menandai capaian penting dalam peluncuran Program 100 Hari Kerja menuju Bengkulu Selatan Beradat (Berseri, Amanah, dan Terpadu). Program ini menjadi tonggak awal dalam mewujudkan visi daerah yang unggul.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda-Litbang) Bengkulu Selatan, Fikri Al Jauhari, S.STP, mengungkapkan bahwa Program 100 Hari Kerja ini dirancang sebagai fondasi kuat untuk pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Program 100 Hari Kerja ini langkah nyata membangun Bengkulu Selatan yang beradat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kami fokus pada lima sektor utama yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ujar Fikri Al Jauhari.

Rincian Program 100 Hari Kerja Bupati Rifa'i dan Wakil Bupati Yevri

Berikut rincian program 100 hari yang difokuskan pada perbaikan layanan dan penanganan permasalahan mendasar di Bengkulu Selatan:

1. Sektor Pendidikan

Permasalahan: Belum optimalnya kualitas layanan pendidikan.

Fokus Program: Mendorong peningkatan kualitas belajar dengan memperkuat sarana prasarana, penyediaan media pembelajaran (buku), sarana pengajaran (mebeler), dan rehabilitasi ruang kelas.

2. Sektor Kesehatan

Permasalahan: Belum optimalnya kualitas layanan kesehatan.

Fokus Program: Peningkatan pelayanan kesehatan, pemenuhan ketersediaan obat dan Barang Medis Habis Pakai (BMHP), peningkatan kinerja tenaga medis (termasuk mutasi ASN kesehatan), dan intervensi pemenuhan material (subsidi BLUD melalui APBDP 2025).

3. Sektor Infrastruktur

Permasalahan: Infrastruktur yang belum memadai.

Fokus Program: Perbaikan jembatan gantung, Penerangan Jalan Umum (PJU) pada titik ramai dan rawan (melalui APBDP 2025/CSR), serta rehabilitasi irigasi Napal Cuguak, Kecamatan Air Nipis.

4. Sektor Sosial Budaya

Permasalahan: Meningkatnya kenakalan dan kriminalitas remaja (NAPZA, miras, balap liar).

Fokus Program: Pelestarian nilai adat dan budaya untuk mengantisipasi dampak negatif modernisasi dan peningkatan penertiban trantibum (ketenteraman dan ketertiban umum).

5. Sektor Kebersihan Lingkungan

Permasalahan: Menumpuknya sampah pada area umum.

Fokus Program: Pengaktifan Gerakan Bengkulu Selatan Bersih (GEBER), peremajaan armada pengangkut sampah, pengawasan titik-titik sampah ilegal (Siwak Kedurang, Padang Buntak, dll.), dan penertiban/penataan lingkungan Pasar Ampera.

Pelaksanaan Berprinsip Transparansi dan Sinergi Lintas OPD

Fikri Al Jauhari menambahkan, seluruh program 100 hari ini dilaksanakan dengan prinsip transparansi, partisipasi masyarakat, dan efisiensi anggaran.

“Kami ingin memastikan setiap langkah pembangunan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Ke depan, kami akan memperkuat sinergi lintas OPD agar target Bengkulu Selatan Beradat benar-benar tercapai,” tutupnya.***

Penulis: Erlan S

Tags

Terkini