Astaga! Ada Aliran Sesat di Kab Meranti, Ajarkan Seks Bebas Penghapus Dosa dan Bisa Melihat Surga

Ilustrasi Seks Bebas

MERANTI, AmiraRiau.com – Masyarakat di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, tengah dihebohkan oleh isu ajaran sesat yang beredar luas di media sosial. Informasi ini menyebar melalui aplikasi WhatsApp dan Facebook, menimbulkan keresahan di kalangan warga.

Isu tersebut berkaitan dengan kegiatan kelompok pengajian yang dipimpin oleh inisial A di Dusun Kuala Mekar, Desa Mekar Baru. Pengajian ini dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam dengan beberapa klaim kontroversial seperti Hubungan badan dapat menghapus dosa.

Selanjutnya pimpinan kelompok mengklaim dapat melihat surga di belakang rumahnya, kemudian setiap jemaah diwajibkan memiliki senjata tajam untuk persiapan akhir zaman dan terakhir setiap pengikut diperbolehkan berhubungan badan tanpa ikatan suami istri.

Camat Rangsang Barat Kabupaten Meranti Hasan mengatakan, Pihaknya telah mendengar kabar tersebut namun belum memastikan kebenarannya. Ia telah memerintahkan kepala desa dan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk menyelidiki informasi ini.

“Saya sudah mendapatkan kabar itu dan sudah memerintah kepala desa untuk menyelidiki serta berkoordinasi dengan MUI. Jika informasi ini benar, saya minta warga untuk tidak main hakim sendiri dan menjaga lingkungan tetap aman,” ujar Hasan.

Terpisah Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan SIk, juga menyatakan bahwa pihaknya bersama MUI sedang mendalami kebenaran informasi tersebut.

“Kita berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kebenaran informasi ini. Sementara itu, kita bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk sementara, kegiatan pengajian dihentikan sendiri oleh terduga,” jelas AKBP Kurnia.

Kapolres mengimbau warga untuk tidak bertindak sendiri dan tetap menjaga situasi kamtibmas. Pihak Kepolisian Sektor Rangsang Barat telah melakukan upaya preemtif dan preventif untuk menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Diimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dan terpancing emosi dengan isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Kami juga meningkatkan patroli di daerah tersebut untuk tindakan pencegahan,” tambahnya.

Pihak kepolisian juga melakukan pendekatan melalui bhabinkamtibmas kepada pihak desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

“Anggota kami sudah turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada tindakan yang mengarah pada potensi persekusi dan main hakim sendiri. Ini adalah bentuk pelayanan kepolisian yang quick respon,” kata Kurnia.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak berwenang, diharapkan situasi di Kecamatan Rangsang Barat tetap kondusif sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai kebenaran isu ajaran sesat ini.***

Editor: Alseptri Ady

gambar