Ayam Ras dan Cabai Merah Dominasi Penyumbang Kenaikan IPH di 15 Provinsi

Ayam Ras dan Cabai Merah Dominasi Penyumbang Kenaikan IPH di 15 Provinsi

JAKARTA, AmiraRiau.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu ketiga September 2025 tercatat 15 provinsi mengalami kenaikan IPH.

Sementara 22 provinsi mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya, adapun 1 provinsi tercatat relatif stabil.

Amalia menyebutkan, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 15 provinsi yang mengalami kenaikan IPH didominasi oleh daging ayam ras dan cabai merah. 

"Kenaikan IPH tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat yaitu 4,36 persen dan di Bengkulu 3,43 persen. Komoditas penyumbang andil IPH adalah daging ayam ras dan cabai merah," katanya, dalam rakor pengendalian inflasi disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Selasa (23/9/2025). 

Kepala BPS RI ini menerangkan, ditinjau menurut wilayah, untuk di wilayah Sumatera kenaikan IPH tertinggi di 10 kabupaten/kota terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar 7,58 persen, Kota Padang Pariaman 6,20 persen.

Selanjutnya, di Kabupaten Tapanuli Tengah 6,08 persen, Kota Tebing Tinggi 5,47 persen, Kabupaten Asahan 5,39 persen, Kabupaten Mandailing Natal 5,38 persen, Kabupaten Agam 5,29 persen, Kota Pariaman 5,23 persen, Kabupaten Pesisir Selatan 5,03 persen, Kabupaten Tapanuli Utara 5,01 persen. 

"Kenaikan IPH tertinggi di Wilayah Sumatera terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan nilai perubahan IPH 7,58 persen, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah tersebut didominasi oleh cabai merah dan daging ayam ras," katanya. 

Selanjutnya, Amalia menyebutkan 10 daerah di Pulau Jawa yang terjadi kenaikan IPH tertinggi di Kabupaten Banjar 2,76 persen, Kabupaten Garut 2,27 persen, Kabupaten Bangkalan 2,07 persen.

Berikutnya, Kabupaten Klaten 1,87 persen, Kota Cimahi 1,73 persen, Kota Blitar 1,61 persen, Kabupaten Kulon Progo 1,61 persen, Kabupaten Blitar 1,46 persen, Kabupaten Sidoarjo 1,41 persen. 

"Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Kabupaten Banjar dengan nilai perubahan IPH 2,75 persen. Komoditas penyumbang kenaikan IPH tertinggi di 10 wilayah tersebut didominasi oleh daging ayam ras, cabai merah dan cabai rawit," lanjut dia. 

Berikutnya kata Kepala BPS RI, untuk Kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Takalar sebesar 1,87 persen, Kabupaten Manggarai Barat 1,64 persen, Kabupaten Melawi 1,61 persen.

Lalu di Kabupaten Teluk Wondama 1,42 persen, Kabupaten Banggai Laut 1,40 persen, Kabupaten Pangkajene kepulauan 1,24 persen, Kabupaten Lombok Tengah 1,14 persen, Kabupaten Sumba Barat Daya 1,09 persen, Kabupaten Deiyai 1,09 persen, dan Kabupaten Bima 1,07 persen. 

"Komoditas menyumbang andil kenaikan IPH terbesar di seluruh wilayah  diluar Pulau Sumatera dan Jawa tersebut didominasi oleh beras, daging ayam ras dan cabai merah," tutupnya.***

#Inflasi

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index