Cerita Pulau Duit dan Danau Timah di Kemang Indah, Potensi Wisata di Negeri Ughang Ocu

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Pernah dengar Pulau Duit? Ya Pulau Duit. Berada di Kawasan Kecamatan Tambang, Kampar, yang bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 25 menis dari Kota Pekanbaru.

Diberi nama Pulau Duit sesuai dengan  asalnya dari Pohon ‘berjuluk’ Duwik, tempat nelayan di sana biasa menambatkan sampan saat berburu ikan dan udang di Sungai Kampar.

Menuju kawasan Pulau Duit bukan perkara sulit, selain ditunjang oleh infrastruktur jalan yang mulus, juga ada kuliner terkenal berupa makanan khas masyarakat ‘Lapek Bugih”  serta suguhan legenda, Danau Timah.

Mantan Kepala Desa Kemang Indah, Kecamatan Tambang, Kampar, Syaharudin, mengatakan, Pulau Duit sesungguhnya bukan pulau uang. Melainkan nama dusun. Berasal dari nama pohon sejenis bakau, yang doeloe tumbuh subur di pinggiran sungai.

Pohon itu oleh masyarakat tempatan diberi nama Duwik. Lalu dalam perkembangannya, kata Duwik berubah menjadi Duit. Dan melekat hingga sekarang.

Masyarakatnya terbilang berada dan hidup rukun satu sama lain. Kiri kanan jalan di Desa Kemang Indah, khususnya Pulau Duit, sudah demikian mulus serta pada kanan kirinya tumbuh berbagai macam buah-buahan, terutama durian, cempedak dan lain sebagainya.

Diujung kampung, terdapat danau yang melegenda bernama Danau Timah. Karena potensinya tidak digali maksimal, Danau Timah akhirnya tenggelam. Kondisinya tak terurus dan pada bagian atasnya ditumbuhi rumput air tebal.

Ada cerita tersendiri soal danau itu. Dan kemudian menjadikannya sebagai peringatan bagi semua warga agar tidak berada di luar rumah atau hutan apalagi mandi pada saat magrib tiba.

“Kita sudah mencoba agar danau ini dapat digali potensinya sehingga dapat menjadi kawasan wisata. Saya yakin bisa, karena tidak hanya tak jauh dari Kota Pekanbaru, desa ini terbilang masih asri serta magnet lain berupa kuliner khas, Lopek Bugi,” kata Syaharuddin, dalam sebuah kesempatan.

Kawasan Kemang Indah ini, berada di tengah-tengah aliran Sungai Kampar. Seiring perkembangan, menjadi kawasan seperti sekarang.

Nama desa berasal dari sungai di sini, yaitu Sungai Kuamang. Salah satu anak sungai yang bermuara ke Sungai Kampar. Mungkin agar namanya serta sebutannya gampang, jadilah nama desa menjadi Kemang serta dibubuhi kata Indah, jadilah Kemang Indah!

Kemang Indah dulunya menjadi salah satu Kawasan langganan banjir di Daerah Aliran Sungai Kampar. Terakhir banjir pada tahun 2019, airnya mencapai ketinggian hingga 2 meter dan menggenangi setiap rumah.

Berbeda dengan kawasan sebelah atau kawasan Pulau Duit Tinggi yang aman dari banjir kala Sungai Kampar meluap.

“Ada dua pulau duit. Satu dikenal dengan kawasan tinggi dan satu lagi rendah atau yang berada di Desa Kemang Indah,” kata Syahar yang pada Desember 2023 mengakhiri jabatannya sebagai Kades.***

gambar