Ditiru Paris Saint Germain Hingga AC Milan, Aura Farming Tarian Pacu Jalur Riau Viral Mendunia

Ditiru Paris Saint Germain Hingga AC Milan, Aura Farming Tarian Pacu Jalur Riau Viral Mendunia
Pacu Jalur Mendunia

PEKANBARU, AmiraRiau.com - Viralnya video "aura farming" yang menampilkan seorang bocah menari lincah di ujung perahu panjang Pacu Jalur telah menarik perhatian global, bahkan ditiru oleh klub sepak bola dunia sekelas Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan. Video berjudul "Aura farming 100/10" dengan diiringi sound "Young Black & Rich" dari Melly Mike ini menjadi pintu gerbang bagi banyak orang untuk memahami apa sebenarnya aura farming dan mengenal lebih jauh tentang tradisi Pacu Jalur.

Istilah "aura farming" secara harfiah dapat diartikan sebagai 'bertani aura'. Menurut KBBI, aura didefinisikan sebagai energi yang memancar dari seseorang atau benda. Sementara itu, farming atau bertani adalah kegiatan bercocok tanam yang melibatkan proses menabur dan menuai. 

Dalam konteks bahasa gaul Gen Z dan Gen Alpha, aura farming jauh lebih dari sekadar definisi literalnya. Ini tentang menumbuhkan dan memancarkan versi diri yang paling otentik dan memukau secara alami.

Konsep aura farming yang telah mendunia ini bermula dari persilangan budaya game online, anime, dan platform TikTok. Fenomena viral bocah tukang tari Pacu Jalur adalah contoh sempurna dari 'aura farming'. 

Anak itu tidak berpose untuk kamera, ia hanya fokus menjalankan perannya sebagai tukang tari dalam tradisi Pacu Jalur, menari dengan gerakan khas Melayu di ujung perahu yang melaju kencang. Keaslian gerakannya, yang tertangkap kamera dan diperkuat dengan editan filter serta musik yang tepat, menghasilkan konten yang dinilai sangat keren.

Ledakan popularitasnya membuktikan bagaimana dunia terpukau. Video tiruan dari para pemain PSG seperti Achraf Hakimi dan Neymar hingga maskot AC Milan menunjukkan betapa kuatnya 'aura' yang dipancarkan dari tradisi lokal ini.

Aksi tukang tari ini secara tidak langsung telah membuka mata dunia pada Pacu Jalur, sebuah tradisi budaya yang kaya dari Provinsi Riau, Indonesia. Pacu Jalur berasal dari dua kata: 'pacu' yang berarti lomba, dan 'jalur' yang merujuk pada sampan panjang yang terbuat dari kayu utuh. 

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang yang menjadi puncak acara kebudayaan tahunan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Sebuah jalur bisa mencapai panjang 25-40 meter dan diawaki oleh 40 hingga 60 orang yang disebut 'anak pacu'.

"Pacu Jalur adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing," kata Roni Rakhmat, Jumat (4/7/2024).

Roni menyampaikan kegembiraannya. Ia mengaku sangat senang Pacu Jalur kini dikenal luas hingga mancanegara berkat viralnya di TikTok. Ini membuktikan bahwa kearifan lokal kita memiliki daya tarik universal dan mampu bersaing di panggung global.

"Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri," tutur Roni.

Dijelaskan dia, sejarah Pacu Jalur dapat ditarik hingga abad ke-17, ketika jalur mulanya digunakan sebagai alat transportasi utama di sepanjang Sungai Kuantan untuk mengangkut hasil bumi dan manusia. Seiring waktu, jalur mulai dihiasi ukiran indah dan digunakan untuk memeriahkan hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan Idulfitri.

Pada era kolonial, Belanda bahkan memanfaatkan tradisi ini untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus. Setelah kemerdekaan, Pacu Jalur berkembang menjadi kompetisi olahraga dan festival budaya tahunan yang bergengsi, memperebutkan hadiah dan piala bergilir.

Proses pembuatan sebuah jalur bukanlah hal yang sederhana. Melibatkan serangkaian proses panjang yang seringkali bersifat ritualistik. Dimulai dari rapat desa, pemilihan kayu khusus di hutan, upacara penebangan, hingga proses menarik dan menghias perahu secara gotong royong. 

Dalam kompetisi Pacu Jalur, setiap jalur diisi oleh tim dengan peran spesifik. Semua orang di atas perahu disebut pangayuah (pendayung), yang terdiri dari tukang tari (berada di ujung depan, memberikan irama dan semangat).

Lalu, ada tukang concang/onjai (memberi aba-aba dan keseimbangan), tukang kayuh/anak pacu (pendayung utama sebagai mesin kecepatan jalur), dan tukang kemudi (mengarahkan laju perahu di bagian belakang). 

Aksi viral Pacu Jalur di medsos adalah peran tukang tari, dengan ringan dan lincah, menari untuk memberi semangat kepada puluhan 'anak pacu' yang berjuang mendayung sekuat tenaga. Ia menciptakan sebuah harmoni antara seni dan kekuatan yang kini diakui dunia sebagai aura farming tingkat tertinggi.***

#Pacu Jalur

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index