Sering kali ketika berbuka puasa, orang akan ‘membalas dendam’ dengan langsung mengonsumsi berbagai makanan sekaligus. Padahal cara buka puasa yang benar adalah dengan tidak makan berlebihan.
Jika Anda langsung memenuhi perut yang kosong dengan melahap banyak makanan, hal ini dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan dan membuat kadar gula serta tekanan darah melonjak. Oleh sebab itu, Anda bisa membagi waktu makan menjadi dua sesi.
Buka puasa yang sehat dapat dilakukan dengan memberikan jeda sekitar 20 menit di antara dua sesi makan. Anda dapat memulainya dengan makanan pembuka, seperti buah atau sup.
Setelah itu, Anda dapat menjalankan ibadah salat Maghrib terlebih dahulu sebelum menyantap makan hidangan utama. Cara berbuka yang benar ini dapat membuat makanan lebih mudah dicerna oleh tubuh.
4. Mengonsumsi takjil yang sehat
Cara berbuka puasa yang benar juga berkaitan dengan menu takjil yang dipilih. Saat berbuka, utamakan makanan yang mengandung banyak air, rendah lemak, dan mengandung gula alami.
Beberapa jenis takjil buka puasa yang sehat, yaitu:
- Air putih, susu, jus buah, atau smoothies tanpa gula tambahan.
- Kurma. Buah kering ini memiliki kandungan gula alami sekaligus kaya serat dan mineral, seperti kalium, tembaga, dan mangan.
- Buah-buahan adalah makanan buka puasa yang sehat karena mengandung air, gula alami, vitamin, dan mineral.
- Jus buah atau smoothie tanpa gula tambahan.
- Kolak pisang dan ubi tanpa santan.
- Sayur sop juga dianggap sebagai makanan buka puasa yang sehat karena mengandung banyak cairan sekaligus menjadi sumber energi dan berbagai nutrisi penting.
Sesuai anjuran cara berbuka puasa yang benar, waktu makan buka puasa dapat dibagi beberapa sesi. Setelah jeda 20 menit dari menu pembuka, Anda dapat mengonsumsi makanan utama dengan menu yang lebih lengkap.
Buka puasa harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh Anda. Pastikan makanan yang dikonsumsi memiliki gizi seimbang, baik makanan bertepung (termasuk biji-bijian), buah dan sayur, serta makanan kaya protein (daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan).
Contoh menu buka puasa sehat: Anda dapat mengonsumsi nasi dengan lauk berupa ikan goreng, tumis tauge dan kacang panjang. Jangan lupa juga untuk makan buah-buahan.
Anda juga dapat menambahkan makanan olahan susu ke dalam menu makanan buka puasa yang sehat. Konsumsi yogurt atau minuman susu probiotik dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
6. Hindari mengonsumsi makanan tidak sehat
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi sedikit saja ketika berbuka puasa, di antaranya:
- Makanan yang digoreng
- Makanan tinggi lemak
- Makanan kemasan dan kalengan yang diawetkan
- Makanan yang mengandung banyak gula dan garam tambahan.
- Selain itu, jangan konsumsi minuman dengan tambahan pemanis, minuman berkarbonasi, dan jus kemasan karena bisa menyebabkan sakit perut.
Setelah kekenyangan, biasanya orang ingin berbaring. Namun, hindari melakukan hal tersebut. Sebab, langsung tidur setelah makan dapat menyebabkan masalah pencernaan dan gangguan kesehatan lainnya.
Ketika Anda berbaring setelah makan, asam lambung bisa naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki riwayat asam lambung naik atau GERD.
GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga bisa mengiritasinya. Kondisi ini ditandai dengan heartburn (sensasi panas di dada), rasa asam atau pahit di mulut, batuk kering, hingga muntah.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, penderita GERD sebaiknya menunggu sekitar 3 jam setelah makan jika ingin berbaring.
Apa yang harus dilakukan setelah berbuka? Setelah melakukan beberapa tips berbuka puasa di atas, sebaiknya Anda juga melakukan olahraga ringan untuk membantu pencernaan dan menjaga kebugaran tubuh.
Anda dapat berjalan kaki setelah berbuka. Salat tarawih dianjurkan. Menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan International Journal of Health Science and Research, salat ternyata memiliki banyak manfaat fisik dan fisiologis karena melibatkan seluruh otot tubuh dan persendian dalam gerakannya.
Akan lebih baik jika Anda berjalan kaki saat menuju ke masjid atau berjalan-jalan sejenak di halaman rumah. Hal ini juga dapat membantu membakar kalori sehingga mempertahankan berat badan Anda.***