Komisi B DPRD Riau Lakukan Kunjungan Observasi ke Jabar

BANDUNG, AMIRARIAU.COM-Pertumbuhan koperasi di Provinsi Riau setiap tahunnya cenderung meningkat. Data 2013 jumlah koperasi mencapai 5.125 unit sebanyak 3.925 unit berstatus aktif. Sayangnya, peran koperasi dalam pertumbuhan ekonomi di Riau dinilai masih sangat rendah. Hal ini disebabkan ada sejumlah kendala yang dihadapi koperasi dalam perkembangan usahanya.

Hal ini terungkap pada saat Kunjungan observasi Komisi B DPRD Provinsi Riau ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (13/7). Rombongan yang terdiri Dri 11 orang ini dipimpin langsung oleh ketua komisi B yakni H. Marwan Yohanis. Sementara dari Dinas KUMKM Jabar diterima oleh Rudibillah, Kepala Bidang Kemitraan dan Pengembangan UMKM.

Permasalahan utama yang dihadapi koperasi di Provinsi Riau diantaranya, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan kegiatan usaha koperasi, rendahnya SDM, akses pasar, penggunaan TTG, akses pembiayaan, infromasi dan kelembagaan. Selain itu, daya saing produk koperasi dan UMKM lebih rendah dibanding dengan produk impor serta rendahnya inovasi dan pengembangan produk.

“Untuk itu, kita ingin mengetahui bagaimana Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan koperasi dan UMKM sehingga mereka memiliki peran cukup dominan dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat,” kata Marwan.

Rudibillah pada kesempatan ini menjelaskan, masalah yang dihadapi koperasi dan UMKM di Jawa Barat hampir sama dengan yang dihadapi Provinsi Riau. Untuk itu, pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku Koperasi dan UMKM.

Untuk bidang pemasaran, Pemprov Jawa Barat senantiasa melakukan berbagai promosi melalui pameran-pameran seperti pameran antar provinsi, pameran Inacraft, Smesco Expo dan sejumlah pameran lainnya. “Kita juga punya event pameran yakni Cooperative Fair yang digelar setiap tahun, gelar produk Koperasi. Belum lama ini kita menggelar Pasar Sore Ramadhan, bekerjasama dengan Market Ind dalam rangka memanfaatkan gedung-gedung yang tidak terpakai di Kota Bandung,” papar Rudi.

Sementara untuk pembiayaan, selain berupaya memfasilitasi akses terhadap perbankan, LPDB dan lembaga keuangan lainnya. Pemprov Jabar juga meluncurkan Kredit Dana bergulir dengan nama Kredit Cinta Rakyat dengan nilai hingga Mei 2016 mencapai Rp 385 miliar, yang telah disalurkan mencapai Rp 478,3 miliar dengan debitur mencapai 14.411 orang dan mampu menyerap 32.612 tenaga kerja.

Selain itu, untuk Pemprov Jabar juga mencanangkan kegiatan Pencetakan 100.000 wirausaha baru dalam rangka mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja. Lewat program ini, akan terlahir wirausaha-wirausaha baru Jawa Barat yang tangguh, kokoh dan mandiri.***

gambar