KORDA RIAU BEM SI Azmi Zandri Soroti Sikap Diam Pemerintah Riau Terkait Penangkapan Khariq Anhar

KORDA RIAU BEM SI Azmi Zandri  Soroti Sikap Diam Pemerintah Riau Terkait Penangkapan Khariq Anhar
KORDA RIAU BEM SI, Azmi Zandri, pada salah satu aksi bersama mahasiswa lainnya.

PEKANBARU, AmiraRiau.com Koordinator Daerah Riau Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia(KORDA RIAU BEM SI) Azmi Zandri, menyayangkan sikap diam pemerintah Riau terkait penangkapan mahasiswa asal Riau Khariq Anhar, di Bandara Soekarno-Hatta pada 29 Agustus 2025 lalu.

Ia menilai kasus ini bukan sekedar persoalan individu, tetapi menyangkut marwah Riau di tingkat nasional.

Menurutnya, sepanjang bulan Agustus yang seharusnya menjadi momentum kemerdekaan justru dipenuhi berbagai kegaduhan politik, mulai dari kebijakan kepala daerah yang dianggap sewenang-wenang, DPR yang menuai sorotan publik, hingga kebijakan di Riau yang memicu demonstrasi besar-besaran di Kantor Gubernur, penangkapan dan penghilangan nyawa driver ojol.

"Puncaknya terjadi pada 25 Agustus lalu, saat gelombang aksi dan penangkapan mahasiswa marak di berbagai daerah. Namun, ketika salah satu putra daerah, Khariq Anhar ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, pemerintah Riau justru tidak menunjukkan sikap nyata," ujar Azmi, kemrain.

Azmi yang juga sebagai Presma STIE Riau menegaskan, sikap diam pemerintah ini menunjukkan lemahnya keberpihakan pemerintah daerah terhadap generasi mudanya sendiri. Ia menyebut, hingga kini pemerintah Riau hanya sebatas mengeluarkan pernyataan tanpa ada tindakan nyata.

"Seolah-olah mereka menutup mata, padahal ini menyangkut masa depan anak Riau. Kalau pemerintah terus memilih diam, artinya mereka rela generasi muda Riau diinjak oleh kebijakan pusat,"ini alarm keras bagi pemerintah Riau untuk segera bertindak",tegas Azmi.

Pada 9 September 2025 lalu, sejumlah perwakilan mahasiswa sempat menjenguk Khariq di Rumah Tahanan Narkoba. Ego selaku presma UNRI menyampaikan, bahwa kondisi fisik dan mental Khariq dalam keadaan baik.

"Dia sehat, tetap tegar, dan menitip pesan kepada orang tuanya agar tetap tenang dan menjaga kesehatan. Khariq hanya ingin kembali pulang ke Riau, karena dia merasa tidak bersalah. Semua tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak pernah dia ketahui apalagi kenal," jelasnya.

Dikatakannya, kasus yang menimpa Khariq harus menjadi alarm bagi pemerintah Riau untuk tidak lagi berdiam diri. Ia khawatir, jika sikap pasif ini terus berlanjut, kriminalisasi terhadap mahasiswa dan aktivis bisa kembali terulang.

"Hari ini Khariq, besok kita tidak tahu siapa lagi yang akan jadi korban. Pemerintah seharusnya hadir, berdiri bersama rakyat dan generasinya sendiri, bukan malah membiarkan marwah Riau terus diinjak," pungkasnya.***

Penulis: YD

#Berita Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index