JAKARTA, AmiraRiau.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi harus menjadi perhatian seluruh kepala daerah di Indonesia.
Karena menurut dia, kerja kepala daerah yang paling utama itu dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi daerahnya, sedangkan angka inflasi dinilai penting untuk menjaga agar masyarakat tenang.
"Kalau harga barang dan jasa terjangkau, ada barangnya, masyarakat tenang, itu dampaknya stabilitas politik dan keamanan. Tapi angka pertumbuhan ekonomi itu menggambarkan daerah itu bergerak maju, stagnan atau mundur," kata dia dalam Rakor Pengendalian Inflasi disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (26/5/2025).
Tito Karnavian melanjutkan, jika pertumbuhan ekonomi suatu daerah tinggi berarti daerah tersebut melompat maju, namun jika angka pertumbuhan ekonomi nya 0 persen sampai 1 persen artinya daerah tersebut stagnan.
Tapi terangnya, kalau pertumbuhan ekonomi di suatu daerah itu minus, artinya terjadi kemunduran di daerah itu. Akan terjadi kondisi yang miskin akan semakin miskin.
"Nanti jangan berpikir lah untuk menangani kemiskinan ekstrem angka stunting dan lain-lain (kalau pertumbuhan ekonomi minus). Angka pertumbuhan ekonomi sudah bisa menggambarkan bahwa daerah itu mengalami kemunduran dan pasti akan bertambah angka kemiskinan dan stunting. Jadi angka yang paling pokok ini sebetulnya (angka pertumbuhan ekonomi)," ujarnya.
Mendagri mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang berusaha membuat rumuan baru meniru keberhasilan penanganan inflasi dari daerah. Sehingga nantinya angka pertumbuhan ekonomi ini juga bisa bergerak didorong oleh masing-masing daerah.
"Kita minta daerah juga bergerak untuk mendorong pertumbuhan daerah masing-masing," lanjutnya.
Mendagri menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia triwulan I 2025 berada pada angka 4,87 persen YoY, dan Presiden menargetkan tahun 2029 berada pada angka 8 persen.
Tito Karnavian mengungkapkan, jangankan berada angka 8 persen, kenaikan pertumbuhan ekonomi 1 persen saja dampaknya sangat bagus bagi masyarakat, dan akan membuat kesejahteraan rakyat meningkat jika terjadi pemerataan.
Untuk itu dia meminta semua kepala daerah yang baru saja dilantik untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di daerahnya, meskipun banyak problem lain yang dihadapi di masing-masing daerah.
"Kita tahu selama ini instrumen yang menangani pertumbuhan ekonomi angka nasional yang rata-rata dikerjakan nasional. Saya tahu sebagian kepala daerah peduli terhadap pertumbuhan ekonomi tapi gak semua," ungkap dia.***