PEKANBARU, AmiraRiau.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan setempat, mulai memverifikasi data 1.470 anak putus sekolah.
Verifikasi dilakukan pasca tuntasnya pendataan yang dilakukan pihak kelurahan bekerjasama dengan kader posyandu.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan, verifikasi yang dilakukan bukan untuk menyeleksi anak putus sekolah yang sudah berhasil didata tersebut.
"1.470 anak putus sekolah yang sekarang sedang kita verifikasi untuk dikelompokan sesuai masalah (penyebab putus sekolah), bukan untuk mengurangi anak yang akan kita tolong," tegas Agung, Rabu (13/8/2025).
"Saya sudah perintahkan verifikasinya bukan untuk mengurangi, tapi anak-anak tersebut harus kita carikan solusi sehingga anak-anak ini bisa kembali sekolah dan menamatkan sekolah," ulasnya.
Informasi awal, terang Agung, faktor ekonomi menjadi penyebab utama anak putus sekolah. Banyak di antara anak tidak bisa melanjutkan pendidikan lantaran menunggak biaya pendidikan sehingga ijazahnya ditahan pihak sekolah.
"Seperti kemarin kita sudah ada menebus ijazah yang tertahan di sekolah swasta. Ada (ijazah) yang tertahan (karena nunggak biaya pendidikan) Rp20 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Abdul Jamal menyatakan jika proses verifikasi akan digesa dan ditargetkan sudah tuntas sebelum akhir Agustus ini.
"Karena datanya sudah harus dikirim ke dapodik (data pokok pendidikan) sebelum tanggal 31 Agustus," ucapnya.
Seperti diketahui, Wali Kota Agung Nugroho memerintahkan ke Dinas Pendidikan bekerjasama dengan kelurahan dan posyandu agar mendata anak yang putus sekolah.
Sebab dari laporan yang ia terima, banyak anak di Pekanbaru yang putus sekolah karena faktor ekonomi. Nantinya, mereka yang putus sekolah akan dikembalikan lagi ke sekolah dengan biaya ditanggung Pemko Pekanbaru.***