Peringati HAN 2020, FJPI Gelar Seminar Terkait Bingkai Pemberitaan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Peringati HAN 2020, FJPI Gelar Seminar Terkait Bingkai Pemberitaan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Pekanbaru (AmiraRiau.com) - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2020, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia menggelar webinar dengan tema Membingkai Pemberitaan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Masa Pandemi Covid-19 pada Rabu (05/08/2020).

Panelis terdiri dari Andy Yentriyani selaku Ketua Komnas Perempuan, Rita Pranawati selaku Wakil Ketua KPAI, Lia Anggia Nasution selaku Ketua FJPI Sumatera Utara, dan keynot speaker Indra Gunawan selaku Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA RI.

Turut hadir dalam webinar tersebut Candra, S.H, selaku Bapas Palembang dan Supriyono, S.H, selaku Bapas Purwokerto.

Webinar yang dipandu oleh Novita yang merupakan Sekretaris FJPI Riau tersebut diikuti oleh 100 peserta melalui meeting zoom dan disiarkan langsung di Facebook IDN Times.

Media berperan besar dalam mengedukasi dan mengadvokasi pemberitaan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu pada 6 April 2020 lalu Sekjen PBB sudah mengingatkan media dan seluruh warga di dunia dimana saat ini ada 90 negara berada dalam keadaan lockdown sehingga perempuan dan anak berkemungkinan mengalami tindakan kekerasan. Hal ini dipicu oleh permasalahan ekonomi sosial sebagai dampak pandemi.

"Ada peningkatan sebesar 30% tindak kekerasan yang dilaporkan kepada pelayanan bantuan perempuan dan anak. Sedangkan di Indonesia meningkat 75% berdasarkan data dari lembaga kredibel yang menangani pemperdayaan perempuan dan perlindungan anak," tutur Uni Lubis selaku ketua FJPI Indonesia.

"Kekerasan tersebut tak luput dari pemberitaan media, yang paling sering dilanggar adalah Pasal 5 mengenai identitas anak sebagai korban kekerasan. Ada yang menutup identitas dengan menyamarkan nama namun secara terang-terangan mewawancarai orangtua korban dan meperlihatkan foto lingkungan secara jelas. Hal ini bisa sajaemberi dampak lebih kepada korban yang seharusnya dilindungi," tambah Uni Lubis.

Sementara itu, Indra Gunawan selaku Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA RI yang membuka webinar tersebut menuturkan, "Hampir seluruh negara merasakan dampak pandemi, hal ini berimbas tidak hanya oada keluarga namun juga pada anak. Kewajiban kita untuk mengkampanyekan dan mengubah pola pandang kita terhadap perlindungan anak dan perempuan. Peran media tidak kalah penting yang mengedukasi dan advokasi. Saat ini masih sering kita jumpai pemberitaan yang belum memprioritaskan privasi. Kita berharap seminar ini turut membangun kesadaran agar Undang-Undang turut menjadi pedoman untuk pemberitaan anak dengan perspektif melindungi. Agar anak yang menjadi korban tidak menjadi korban lebih luas lagi".

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index