Bahas Kondisi Ketenagakerjaan

Persatuan Insinyur PII Wilayah Riau, Disnakertrans Riau dan UMRI Gelar Seminar Nasional dan Konvensi

Persatuan Insinyur PII Wilayah Riau, Disnakertrans Riau dan UMRI Gelar Seminar Nasional dan Konvensi

PEKANBARU, AmiraRiau.com -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Riau, H Boby Rachmat menyampaikan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Riau menjadi perhatian serius.

"Provinsi Riau sebagai salah satu dari tiga provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi, " kata Boby saat menyampaikan materi dalam Seminar Nasional dan Konvensi Wilayah Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII) Wilayah Riau, di Auditorium kampus utama UMRI, Rabu (21/5/2025).

Dalam kegiatan yang digelar Fakultas Teknik Umri tersebut, Boby mengatakan bahwa pengangguran terbesar itu terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir.

"Dengan jumlah 32.000 perusahaan di Riau, ia menilai peluang kerja masih terbuka lebar, namun perlu pendampingan dan kolaborasi berkelanjutan,"sebutnya.

Karena itu, menurutnya PII harus mulai mendampingi mahasiswa sejak masih di bangku kuliah. Agar setelah lulus merek tidak bingung lagi harus kemana.

Sementara itu, Ketua PII Wilayah Riau, Ir Ulul Azmi ST CST IPM ASEAN Eng, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

Ia menyebutkan bahwa konvensi wilayah ini merupakan yang pertama diadakan di Indonesia dan hal ini menandai babak baru peran aktif PII di tengah masyarakat.

“Ke depan kami juga siap membantu Umri untuk membangun profesi insinyur dan siap mendukung program-program keinsinyuran karena PII adalah rumah bagi mahasiswa teknik industri setelah mereka lulus,” ujarnya. 

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam reindustrialisasi, yang harus dimulai dengan kesadaran menjaga lingkungan dari diri sendiri.

Sementara, Rektor UMRI Dr Saidul Amin Ma, menyoroti hubungan historis dan ideologis antara Muhammadiyah dan PII. Ia menyebut insinyur pertama Indonesia adalah kader Muhammadiyah, sehingga hubungan antara PII dan Muhammadiyah sangat erat.

“Kalau insinyur melupakan Muhammadiyah, ia seperti melupakan ibunya sendiri. Dan jika Muhammadiyah melupakan insinyur, ia seperti melupakan anaknya,” tutur Rektor.

Rektor juga menyinggung tantangan perkembangan teknologi masa kini yang semakin canggih, hingga melayani manusia secara otomatis.

Ia mengingatkan pentingnya pendekatan profetik dalam pengembangan teknologi, yakni mengedepankan nilai moral dan kemanusiaan, bukan hanya efisiensi dan keberlanjutan.

"Pentingnya berpikir sejak dini tentang peluang kerja agar tidak menjadi tenaga kerja yang tersisih," imbuhnya.***

#PII Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index