Dijelaskan, ada berbagai persoalan terkini yang sedang dihadapi oleh provinsi Riau, termasuk langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi tantangan pembebasan lahan dan kendala yang ada. Menurutnya, pembebasan lahan di jalan HR Soebrantas sudah hampir terselesaikan.
“Untuk pembebasan lahan flyover Garuda Sakti, tadi ada dapat laporan 94 persil (sebidang tanah dengan batas-batas tertentu) sudah clear semua 89 persil. Tinggal 5 persil lagi yang sedang di ketahui pemiliknya,” jelasnya.
“Ini juga kita minta ke pak Kadis PUPR agar menyiapkan surat ke Menteri PUPR, karena ini merupakan jalan nasional. Pembebasan lahannya adalah kerja sama Pemprov Riau dan menghubungkan antara Pekanbaru-Sumbar. Luar biasa padatnya jalan Soebrantas ini, ke depannya saya harapkan jalan Soebrantas menuju Pekanbaru Kota perlu di perlebar,” lanjutnya.
Diungkapkan, untuk mengatasi kemacetan lainnya, terhadap pembebasan lahan di simpang SKA pihaknya sudah berusaha melakukan pembebasan lahan. Meski sekarang ini sudah di buat flyover tapi belum juga mengatasi masalah padatnya lalu lintas.
“Karena dengan sekarang ini kita cepat menggunakan jalan tol tetapi menuju kesana macet ya tidak ada gunanya. Saya sudah setujui tidak ada lagi U-Turn di tengah-tengah. Jadi jalan bisa lancar. Tinggal pembebasan lahan beberapa meter. Target penyelesaiannya segera mungkin, karena desainnya sudah ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam memulai kembali aktivitas kerja pemerintah Provinsi Riau. Serta untuk memastikan bahwa pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik dan optimal.
“Semoga dengan berkumpulnya kita hari ini bisa menjadi langkah yang baik untuk masyarakat Riau ke depannya," pungkasnya. ***
