PEKANBARU, AmiraRiau.com- Tidak banyak informasi yang diketahui tentang negara Myanmar. Negara Myanmar termasuk negara yang tertutup akan informasi. Hanya sedikit informasi tentang masalah politik dan sosial budaya. Buku Sejarah Myanmar yang ditulis oleh Abu Talib Ahmad sedikit membuka informasi tentang keadaan Myanmar dari masa penjajahan Inggris hingga masalah keberadaan etnis Rohingya yang tidak diakui sebagai warga negara Myanmar oleh Rezim Militer yang berkuasa.
Sungguh sangat ironis, keberadaan etnis Rohingya tak diakui oleh rezim militer Myanmar. Sebelum berganti nama dengan Myanmar, dulunya dikenal dengan sebutan Burma. Dengan membaca buku ini tentu tidak dapat dinafikan bahwa, etnis Rohingya sudah mendiami wilayah Myanmar khususnya di negara bagian Arakan.
Di halaman 8 buku ini disebutkan bahwa kedudukan orang islam yang dikenali dengan nama Rohingya. Ada diantara mereka telah berhijrah ke Arakan sejak abad ke-16, malah ada pula yang telah datang yaitu pada abad ke-9 sebagai pedagang dari Timur Tengah dan menetap di sekitar Akyab-Chittagong yang berbatasan dengan negara Bangladesh sekarang.
Orang Rohingya ini telah diasimilasikan dari segi budaya dan bahasa namun tetap mempertahankan agama Islam. Pada zaman penjajahan Inggris, etnis Rohingya disamakan dengan orang India dan dianggap bukan sebagai warga negara seperti orang orang Burman dan sering di diskriminasikan.
Sejarah mencatat, kontribusi etnis Rohingya dalam perjuangan kemerdekaan dari Inggris amatlah besar. Buku ini menjelaskan secara lengkap keberadaan etnis Rohingya.***
Hasrul Sani Siregar, MA
Alumni Ekonomi-Politik Internasional IKMAS, UKM, Malaysia
Menulis Skripsi : Hubungan Sipil-Militer di Myanmar dan pengaruhnya bagi demokratisasi politik (1988-1995).

