Thailand Tidak Hanya Bangkok

Thailand Tidak Hanya Bangkok

Oleh Hasrul Sani Siregar, MA Alumni Ekonomi-Politik Internasional IKMAS, UKM, Selangor. Malaysia

Beberapa pekan yang lalu, Thailand melegalkan pernikahan sesama jenis yang cukup ramai diberitakan oleh berbagai media cetak maupun online. Thailand secara resmi melegalkan pernikahan sesama jenis dan telah disetujui oleh Raja Thailand dan juga Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra. Dengan demikian, Paetongtarn Shinawatra yang menjadi Perdana Menteri Thailand secara resmi mengesahkan Undang-undang pernikahan sejenis. Seperti diketahui Paetongtarn merupakan anak dari mantan Perdana Menteri Thailand yaitu Thaksin Shinawatra.

Paetongtarn menggantikan Perdana Menteri Srettha Thavisin yang diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi Thailand yang disebabkan menyalahi konstitusi yaitu dengan mengangkat bekas narapidana sebagai menterinya. Undang-undang kesetaraan gender tersebut diberlakukan setelah sebelumnya Raja Thailand telah menyetujui undang-undang tersebut. Dengan demikian, negara Thailand merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang secara resmi melegalkan pernikahan sesama jenis dan negara ketiga di Asia setelah Taiwan dan Nepal.

Thailand tidak hanya Bangkok. Thailand merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang memiliki tempat wisata yang menjanjikan untuk dikunjungi. Negara Thailand mengandalkan sektor pariwisata dalam meningkatkan pendapatan negaranya. Selain sektor pariwisata, Thailand khususnya Bangkok juga dikenal sebagai negara tempatnya berbelanja berbagai merk khususnya produksi tempatan (lokal). Selain Bangkok yang sudah dikenal sebagai tempat berbelanja, kota Chiang Mai di wilayah utara Thailand juga dikenal sebagai kota wisata yang udaranya bersih dan cukup sejuk berbanding dengan Bangkok.

Pengalaman penulis berkunjung ke Chiang Mai, Thailand Utara dalam rangka seminar beberapa tahun yang lalu, kota Chiang Mai merupakan kota kedua terbesar di Thailand setelah Bangkok. Chiang Mai merupakan kota yang menjanjikan untuk dikunjungi bersama keluarga. Kota Chiang Mai dapat dikatakan kota yang cukup sejuk dengan wilayah pegunungan dan taman bunga. Kota Chiang Mai yang terletak di wilayah utara Thailand berbatasan langsung dengan negara Myanmar. Jika berkunjung ke Chiang Mai dengan menggunakan pesawat akan memakan waktu 3 jam penerbangan dari Kualalumpur, Malaysia dan 1 jam dari Bangkok.

Chiang Mai merupakan kota kedua terbesar di Thailand dan kota terbesar di utara Thailand. Terletak diantara pegunungan yang membentuk daerah utara Thailand. Chiang Mai berjarak sekitar 700 kilometer sebelah barat laut Bangkok. Chiang Mai memadukan sisa-sisa peninggalan kerajaan Lanna yang pernah berdiri di Thailand pada abad ke-18. Kehidupan alam dan pegunungan Chiang Mai yang sangat berbeda dengan kehidupan di Bangkok. Chiang Mai juga dilintasi oleh sungai Mai Ping yang merupakan salah satu hulu sungai Chao Phraya.

Thailand Selatan

Thailand tidak hanya Bangkok. Thailand memiliki wilayah yang cukup luas. Bangkok menjadi pusat ibu kota dan ibu negara Thailand. Di Thailand Selatan ada 4 Provinsi dengan otonomi yang dalam kehidupan sehari harinya menjalankan syariat islam. Ke-4 Provinsi tersebut adalah Provinsi Pattani, Provinsi Yala, Provinsi Narathiwat dan Provinsi Songkhla Selatan. Ke-4 Provinsi di Selatan Thailand tersebut mayoritas muslim melayu. Ke-4 Provinsi tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia di bagian utara. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan selain bahasa Thai, juga menggunakan bahasa melayu seperti halnya yang dilakukan oleh melayu Kelantan, Terengganu yang pasti dengan logat yang berbeda, namun tak jauh berbeda dalam artinya.

Secara umum di ke-4 provinsi di Thailand selatan telah menjalani syariat islam seperti setiap jumaat melaksanakan sholat. Mengutif pendapat dari Teuku Zulkhairi, pakar islam Indonesia di Asia Tenggara dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry mengatakan bahwa kelompok minoritas di Selatan Thailand merupakan bagian dari entitas muslim melayu yang memiliki sejarah kuat dan panjang di kawasan Asia Tenggara. Komunitas melayu tersebut bukanlah komunitas baru di wilayah Selatan Thailand tersebut dan tercatat bahwa islam telah memasuki wilayah selatan Thailand pada abad ke-15 yang menyebabkan berdirinya kerajaan Pattapi Darussalam.

Nama Pattani berasal dari al-Fatani yang dalam bahasa arab berarto cendekiawan dan banyak ulama lahir dari Selatan Thailand. Pada tahun 1785 Kerajaan Pattani Darussalam di taklukkan oleh Kerajaan Siam dan akhirnya pada tahun 1909 perjanjian Anglo-Siam membuka jalan bagi kerajaan Thailand menguasai SelatanThailand. Saat ini proses perdamaian di Selatan Thailand tersebut terus diupayakan mengingat konflik di wilayah tersebut telah banyak menimbulkan korban jiwa baik dari Pihak Kerajaan Thailand di Bangkok dan juga dari pihak pejung Pattani. Ada beberapa kesepakatan antara pihak kerajaan Thailand dan delegasi muslim Patani yaitu pertama; meminta kepada pemerintah Thailand untuk menyatakan hari jumat sebagai suci umat islam sebagai hari libur umum dan bahasa melayu sebagai bahasa resmi  di ke-4 Provinsi di Selatan Thailand yang mayoritasnya beragama islam, kedua; bertanggungjawab atas urusan haji, menyusun hukum islam dan pengembangan industry halal, ketiga; memberikan kebebasan dalam menjalankan ajaran agama dalam bahasa dan kurikulum pendidikan islam. Dan Thailand bukan hanya mengenal Bangkok.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index