Balita di Seluma Berulangkali Muntahkan Cacing dari Mulut dan Hidung, di Paru-paru Ada Larva

Kamis, 18 September 2025 | 09:55:16 WIB
Balita Khaira Nur Sabrina menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

SELUMA, AmiraRiau.com- Seorang balita berusia 1 tahun 8 bulan di Kabupaten Seluma, Bengkulu, membuat geger setelah berulang kali memuntahkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya. 

Balita bernama Khaira Nur Sabrina itu kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. M. Yunus setelah sebelumnya di rawat di RSUD Tais.

Awalnya, Khaira dibawa orang tuanya, Prengki (25) dan Yanti Hartuti (24) warga sungai petai ke RSUD Tais karena mengalami demam tinggi dan batuk berdahak. Dengan berat badan hanya 8 kilogram, ia langsung masuk ruang ICU. Dokter sempat memberikan diagnosis awal berupa suspek bronkopneumonia atau infeksi paru-paru.

Namun, situasi berubah setelah Khaira berulang kali mengeluarkan cacing dari mulutnya. Kondisi itu membuat pihak rumah sakit meningkatkan penanganan medis secara intensif.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Seluma, Mazda, menegaskan bahwa kasus seperti ini belum pernah ditemukan sebelumnya di daerah tersebut.

"Ada balita dengan penyakit memuntahkan cacing baru pertama terjadi di Seluma, untuk saat ini balita sudah mendapatkan penanganan medis, rencana kami akan melakukan investigasi ke lapangan, apakah di kediamannya ada memelihara hewan ternak dan sebagainya," kata dia dalam keterangannya, Selasa, 16/9/2025.

Mazda menambahkan, pihaknya bersama puskesmas akan menelusuri kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga pasien untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin, menyebutkan bahwa kondisi Khaira cukup mengkhawatirkan. Selain berat badan yang rendah, Khaira juga didiagnosis mengalami gangguan pada paru-paru sehingga harus dirujuk ke RSUD M. Yunus di Bengkulu.

"Pasien Khaira kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu agar mendapat perawatan medis yang lengkap dan bisa mengembalikan kondisi pasien menjadi cepat pulih," kata Rudi.

Rudi menambahkan, hasil pemeriksaan awal di RSUD Tais menunjukkan adanya anemia, leukosit tinggi, serta kadar gula darah mencapai 270. Dari hasil rontgen juga ditemukan adanya larva di paru-paru Khaira.

"Dari hasil pemeriksaan kesehatan itulah akhirnya pasien kita rujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu," jelas Rudi.

Balita berusia 1 tahun 8 bulan, bernama Khaira Nur Sabrina, mengalami kondisi langka dengan mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya. 

Saat ini, Khaira tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit M Yunus Bengkulu setelah sebelumnya dibawa ke RSUD Tais karena demam tinggi dan batuk berdahak Khaira dirujuk ke RSUD M. Yunus di Bengkulu untuk perawatan medis yang lebih lengkap Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma akan melakukan investigasi ke lapangan untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya.

Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, mengatakan kejadian ini pertama kali diketahui pihak keluarga pada Minggu, 13 September 2025, sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, cacing gelang sebesar lidi sapu keluar dari hidung dan mulut pasien.

Eva menjelaskan, bantuan pernapasan terus diberikan kepada pasien agar pasokan oksigen tetap maksimal dan normal.Pihaknya juga berupaya mengeluarkan cacing yang ada di dalam tubuh pasien.

"Hasil rontgen menunjukkan ada gumpalan di perut pasien yang diduga kumpulan cacing ini. Kami masih berupaya untuk mengeluarkan cacing ini dari tubuh pasien," jelasnya.

Eva menerangkan bahwa penyakit ini awalnya diketahui ketika pasien mengalami demam tinggi, batuk berdahak, serta terlihat gelisah.

Pada saat demam tersebut, cacing mulai keluar dari hidung dan mulut pasien.

"Oleh orang tua, kemarin, 14 September 2025, pasien diantar ke RSUD TAIS " kata Eva.

Direktur RSUD Tais menuturkan, penyebab pasien terjangkit penyakit cacing ini berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.***

Penulis: Erlan Saswadi

Tags

Terkini