Rasanya hampir 13 tahun tidak bertemu muka dan menjabat kembali tangannya. Merasakan kembali kehangatan jabat tangan Sang Guru. Sekali bersua di tempat pesta, sama sama jadi tamu undangan pernikahan putri Uni Luzi Diamanda dan Bang Asraferi Sabri di Pekanbaru.
Dan masyaallah, hampir tiada yang berubah dari beliau. Masih tampak awet muda. Masih seperti 13 tahun yang dulu. Seperti lagunya Dian Pisesa. Kehangatan dalam berjumpa, senyum yang khas bersahabat dan bersahaja.
Bang Drh Chaidir begitu kami biasa menyapa. Meskipun banyak orang memanggil dengan "Bapak", dikalangan kami jurnalis, tetap memanggilnya Abang. Ya, hitung hitung siapa tahu jadi doa agar tetap awet muda. Terlebih semangatnya. Otomatis kami pun tak lekas jadi tua.
Sebagai tokoh yang pernah menduduki kursi nomor satu di legislatif Provinsi Riau, pengalaman politik dan kepemimpinannya tidak lagi diragukan lagi. Terlebih pengabdiannya pada masyarakat. Ketokohannya di Riau, Tanah Melayu bisa dikonfirmasi ke banyak pihak. Tulisannya pun sudah tak lagi terbilang. Rugi jika anak anak muda tak ambil kesempatan menyerap ilmu dan pengalamannya. Kalau tak caya tanyalah ke sahabat saya, Tokoh Muda dan Jurnalis Senior Riau Eka Putra Nazir
Semoga Bang Chaidir senantiasa sehat wal afiat. Terus kuat dalam berbuat untuk melunasi "Hutang Pada Rakyat".. Aamiin
. Penulis: Elfiyon Tanjung