Ridwan Aktivis Agraria Riau Siap 'Cor Badan dengan Semen' untuk Temui Presiden Prabowo

Ridwan Aktivis Agraria Riau Siap 'Cor Badan dengan Semen' untuk Temui Presiden Prabowo
Muhammad Ridwan

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Aktivis pejuang agraria dari Provinsi Riau, Ridwan, berencana melakukan aksi protes ekstrim di depan Istana Negara Jakarta pada 24 September 2025. Aksi tersebut berupa "Cor Badan dengan Semen" sebagai simbol protes terhadap pembatasan akses tanah oleh negara terhadap rakyat. 

Ridwan menilai negara saat ini sedang menghadapi "Darurat Agraria" dengan banyaknya konflik tanah dan hutan yang tak terselesaikan di berbagai daerah. Ridwan berpendapat bahwa rakyat di berbagai daerah menghadapi kesulitan mendapatkan kepastian hukum atas tanah garapan yang telah dikelola selama puluhan tahun. Melalui aksi ini, Ridwan berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan banyak hal terkait aspirasi petani.

Ridwan merupakan pelaku sejarah pada perjuangan penolakan operasional PT. RAPP di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Dalam perjalanan gerak perjuangannya, Ridwan saat itu menjabat Ketua Serikat Tani Riau (STR) dan kader Partai Rakyat Demokratik (PRD). Ia telah menjadi sorotan publik karena perjuangannya melawan klaim dan pencaplokan tanah oleh perusahaan hutan industri PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Ia tetap pada tuntutannya dan aspirasi masyarakat Pulau Padang untuk mendesak pemerintah pusat melakukan peninjauan ulang atau merevisi SK Nomor 327 Menhut Tahun 2009 dengan capaian yang diharapkan adalah agar izin operasional PT RAPP di Pulau Padang dihentikan.

Pada Mei 2011, Ridwan menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hingga akhirnya pada tahun 2013 ia ditangkap. Ridwan ditangkap oleh polisi dari Polres Bengkalis di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, saat ia sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Penangkapan tersebut terkait aksi protes atas tidak ditepatinya kesepakatan oleh EMP Malacca Strait S.A untuk memenuhi janjinya dan memenuhi hak-hak masyarakat lokal. Ridwan dituduh mengajak masyarakat mematikan listrik pembangkit di sumur minyak, yang mengakibatkan operasional sumur minyak PT EMP Malacca Strait SA terhenti selama hampir 30 jam. Penangkapan Ridwan dianggap sebagai "durian runtuh" bagi PT RAPP karena organisasi petani tersebut merupakan lawan yang konsisten dalam perjuangan melawan perusahaan.

Setelah bebas dari penjara pada tahun 2021, Ridwan aktif bergerak melakukan pembangunan Partai Politik dan mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Provinsi Riau. Selain itu, Ridwan juga membentuk dan mendirikan organisasi Komite Pejuang Pertanian Rakyat (KPPR). KPPR memiliki peran khusus mengkampanyekan Gerakan Lawan Mafia Tanah (Gerlamata) dan mengedukasi masyarakat untuk menjaga hak atas tanah mereka, melakukan advokasi kepada setiap warga negara yang menjadi korban kejahatan pertanahan atau mafia tanah.***

Penulis: YD

#Berita Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index