PC IMM Gelar Aksi Solidaritas Atas Meninggalnya Immawan Randi dan Yusuf

Jumat, 02 Oktober 2020 | 21:10:49 WIB

Pekanbaru (AmiraRiau.com) - Jumat (02/10/2020) Pimpinan cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) melakukan aksi solidaritas atas satu tahun meninggalnya Immawan Randi dan Yusuf.

Aksi dimulai jam 14.35 berangkat dari Gedung Dakwah Muhammadiyah Pekanbaru melewati Jalan Tuanku Tambusai menuju Polda Riau di Jalan Sudirman.

Ketika masa sampai di depan Pustaka Wilayah, masa dipaksa melewati jalan antara Gedung Puswil dan Gubernur Riau kemudian dihadang oleh pihak kepolisian Polresta Pekanbaru tanpa ada negosiasi. Masa aksi langsung pecah karena di seret tidak manusiawi oleh pihak kepolisian. Semua atribut di sita dan semua HP tak boleh dihidupkan tak boleh ada dokumentasi sedikitpun.

"Polisi membubarkan masa aksi secara paksa dengan sangat brutal sampai beberapa orang dari kader IMM luka lembam akibat ulah polisi. Tindakan represif tidak sampai disitu saja tetapi beberapa kader IMM ditangkap dan diseret di masukan kedalam mobil seakan-akan melakukan tindakan kriminal saja. Kader IMM ditangkap dan di masukkan mobil adalah Ali topan Korlap, Alpin Jakrkasi, Syahlendra, Very, Zacky, bambang selaku Sekum , Aidil dan Nofra selaku Ketum PC IMM," ungkap Ali Topan selaku korlap Aksi solidaritas IMM.

Nofra Khairon menambahkan, "Pembubaran masa aksi dengan alasan Covid-19. Menurut kami ini tidak pas. bukan hanya persolaan Covid-19 tapi lebih kepada alasan dari pihak kepolisian saja. Karena sudah ada beberapa aksi sebelum IMM aksi bahkan kepolisian pun baru-baru melakukan Psikotes calon polisi di Uir dengan jumlah ratusan orang tanpa protokol kesehatan. Tetapi ini lebih kepada ketidakbisaan pihak kepolisian menerima kenyataan bahwa bobroknya institusi kepolisian karena begitu banyak kasus represif kepada para mahasiswa bahkan sampai meregang nyawa Immawan Randi dan Yusuf".

Maka dengan pernyataan sikap PC IMM Kota Pekanbaru sebagai berikut :

1. Menuntut pihak kepolisian agar segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang dialami Immawan Randi & Yusuf kordowi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 2. Memberi hukuman seberat-beratnya kepada oknum penembakan. 3. Jika dalam waktu dekat kepolisisan tidak bisa mengungkap, maka kami menuntut Kapolda dicopot 4. Karena kami merasakan betul tindakan represif dari kepolisian Polresta Pekanbaru, kami menuntut agar Kapolres Pekanbaru dicopot.

Setelah masa aksi di paksa bubar tanpa diberi celah sedikit pun. PC IMM melanjutkan aksi di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah Riau sampai jam 17.30 wib yang pada akhirnya membubarkan diri.

Terkini