KAMPAR, AmiraRiau.com — Kepala Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Abdi Sukri, menegaskan bahwa pemerintah desa yang dipimpinnya tidak pernah mengintimidasi seorang mahasiswa atau siapapun. Penegasan ini disampaikan menyusul viralnya dugaan intervensi yang melibatkan Sekretaris Desa (Sekdes) setempat.
"Sampai hari ini tidak ada permasalahan yang terjadi dan semuanya berjalan kondusif. Semoga kesalahpahaman yang terjadi tidak menjadi fitnah yang akhirnya akan merugikan semua pihak," ujar Kades Abdi Sukri melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/10/2025) sore.
Klarifikasi Kades Abdi Sukri ini disampaikan setelah sebelumnya beredar kabar mengenai insiden yang terjadi pada Kamis (23 Oktober 2025) di Masjid Al Hidayah Pulau Empat.
Insiden tersebut melibatkan Naufaluz Zakwan dan Sekdes Empat Balai, Ermen Susila Putra, berupa dugaan intervensi yang terekam dalam sebuah rekaman suara. Naufal menyebutkan, intervensi dimulai setelah salat Zuhur, dengan Sekdes Ermen memasuki ranah privasi Naufal, yakni dengan cara meminta paksa handphone-nya.
“Jelas ini ranah privasi. Di sini bisa dinilai kalau Sekretaris Desa Empat Balai sangat anti kritik. Saya menyarankan agar saudara Ermen mempelajari konsep komunikasi politik ataupun komunikasi publik,” ucap Naufal.
Naufaluz Zakwan, pemuda yang dikenal vokal, juga menyayangkan tudingan tak mendasar dan sikap Sekdes Ermen yang mulai memasuki ranah keluarga dengan mengancam melibatkan kakek Naufal yang sudah berumur 70-an.
Naufal menuding, “Ermen mulai menampakkan sikap diktatornya.”
Menyikapi insiden dan ancaman tersebut, Naufal menyatakan tekadnya untuk melawan segala arogansi yang dinampakkan oleh Sekdes Empat Balai. “Apapun ancamannya, saya akan lawan. Saya akan melaporkan segala penyelewengan wewenang dan anggaran yang dia lakukan, khususnya sejak tahun 2022. Jangan sekali-kali arogan dan diktator, uang yang mereka kelola adalah uang rakyat,” tegas Naufal.***
Penulis: Ali Akbar