BANGKINANG KOTA, AmiraRiau.com- Suasana rapat Komisi IV DPRD Kampar bersama Dinas PUPR Kampar berlangsung panas, Senin (29/9/2025). Kepala Dinas PUPR Kampar, Afdal, hadir memenuhi pemanggilan dewan untuk memberi penjelasan soal proyek penataan Taman Kota Bangkinang yang kini tengah jadi sorotan publik.
Ketua Komisi IV DPRD Kampar, Agus Risna Saputra, menegaskan pihaknya tidak main-main dalam mengawasi proyek tersebut.
“Kalau sampai roboh sedikit saja, kami tindak tegas. Anggaran besar ini harus digunakan sebaik mungkin, kualitas tidak boleh dikurangi,” tegasnya.
DPRD juga mempertanyakan alasan pembongkaran taman lama. Dari laporan masyarakat, kawasan itu sering disalahgunakan untuk aktivitas negatif.
“Taman lama itu terkesan tertutup. Bahkan ada laporan digunakan untuk perbuatan maksiat, sampai ditemukan kontrasepsi. Karena itu, sekarang kita buat lebih terbuka dan tembus pandang,” jelas Agus.
Menanggapi isu anggaran Rp3,8 miliar yang ramai diperbincangkan, Kadis PUPR Afdal meluruskan. Ia menegaskan bahwa dana khusus untuk penataan taman hanya Rp400–500 juta, sedangkan porsi terbesar justru dialokasikan untuk pedestrian Islamic Center, Jalan Ahmad Yani, serta pembangunan drainase.
“Tidak benar kalau disebut miliaran rupiah hanya untuk bongkar taman. Justru anggaran terbesar untuk drainase di kawasan lampu merah yang sering banjir. Penataan taman ini bagian dari paket peningkatan infrastruktur kota, bukan sekadar estetika,” tegas Afdal.
Progres proyek sendiri baru mencapai 35 persen. Pihak kontraktor berjanji menuntaskan pembangunan sebelum pertengahan Desember 2025, lebih cepat dari kontrak yang berakhir 19 Desember.
Setelah rapat dilaksanakan, Komisi IV dan dari Dinas PU langsung tinjau lokasi pembangunan taman Kota Bangkinang. DPRD Kampar kembali ingin memastikan anggaran Rp3,8 miliar dipakai sesuai sasaran dan kualitas. DPRD menekankan kualitas pembangunan jangan dikurangi, karena taman berada di pusat kota, depan Balai Bupati, sehingga jadi wajah Bangkinang.***
Penulis: Ali Akbar