SIAK, AmiraRiau.com- Ratusan mahasiswa asal Kabupaten Siak dari berbagai kampus menyampaikan orasi di depan Kantor Bupati Siak, Senin, siang (29/9/2025).
Kedatangan mereka ingin meminta penjelasan kepada Bupati Siak Afni terkait pemotongan beasiswa pendidikan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 50 persen.
Aksi tersebut di tanggapi langsung Bupati Siak, Afni Zulkifli, bersama Wakil Bupati, Syamsurizal, yang turun menemui para mahasiswa.
Dalam dialog, massa mendesak agar kebijakan pemotongan biaya hidup penerima beasiswa dibatalkan karena dianggap sepihak dan tanpa sosialisasi.
“Pembayaran beasiswa PKH masih utuh karena APBD Perubahan baru disahkan hari ini,” jelas Afni di hadapan mahasiswa.
Afni menyatakan bahwa efisiensi hanya dilakukan pada biaya hidup mahasiswa PKH, disesuaikan dari Rp3,3 juta menjadi Rp1,9 juta per bulan, sementara Uang Kuliah Tunggal (UKT) tetap dibayarkan penuh.
Penyesuaian ini bertujuan mengalokasikan anggaran untuk ribuan mahasiswa berprestasi non-PKH yang juga memerlukan beasiswa.
"Mengingat alokasi beasiswa PKH (sekitar 700 penerima) mencapai lebih dari Rp40 miliar, sedangkan 6.600 mahasiswa berprestasi non-PKH hanya mendapat total Rp7,3 miliar," sebut Afni.
Afni menyampaikan akan melakukan pertemuan lanjutan untuk me menghadirkan antara Pemkab Siak, pihak kampus dan mahasiswanya.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan pertemuan untuk menyakinkan dalam penyaluran alokasi anggaran beasiswa tepat sasaran dan tidak ada merugikan pihak kampus dan mahasiswa," kata dia.
Sementara itu, mahasiswa menyatakan akan menunggu realisasi keputusan pemerintah daerah, sekaligus mendesak agar hak pendidikan penerima PKH tidak dikurangi.***