PEKANBARU - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru, terhitung sejak Januari hingga Juni 2023 sudah menangani sebanyak 28 kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Kepala DP3APM Kota Pekanbaru Chairani menyebutkan, secara keseluruhan sudah tercatat sebanyak 80 kasus kekerasan terhadap anak dan telah ditangani pihaknya melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Puluhan kasus tersebut di antaranya 28 kasus kekerasan seksual, 26 kasus tentang hak anak, 11 kasus kekerasan fisik, 8 kasus kekerasan psikis, 6 kasus hak asuh anak, serta satu kasus anak berhadapan dengan hukum.
Disampaikan Chairani, banyaknya kasus yang telah ditangani tak terlepas dari keberanian dan keterbukaan warga maupun korban untuk memberikan laporan kepada pihaknya.
"Ini terus kita harapkan, bagaimana mereka tidak enggan melapor ketika menjadi korban kekerasan seksual. Apalagi mereka bisa datang langsung ke kantor polisi maupun ke UPT PPA," ucapnya, Rabu (26/7/2023).
Setiap ada laporan, kata dia, pihaknya akan langsung menindaklanjuti. Apalgi banyak dari korban masih berstatus sebagai pelajar.
"Untuk itu kami mengajak masyarakat tidak lagi takut melapor ketika ada anaknya yang menjadi korban kekerasan," tutup wanita yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Camat Tampan dan Kepala Dinas Sosial ini. (abd)