BANGKINANG, AmiraRiau.com- Menyikapi pernyataan dari Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) H. Yusri Datuk Bandaro Mudo dan sejumlah ninik mamak yang menyoroti aksinya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar H. Hambali kembali mengeluarkan pernyataan tegas.
Kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025), Hambali menyatakan siap kapanpun untuk melakukan konsolidasi dan mediasi dengan Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar.
Namun, Sekda Hambali secara tegas menolak wewenang mediasi dari Ketua LAK H. Yusri Datuk Bandaro Mudo dan Ismail Datuk Ulaksimano. Menurut Hambali, kedua tokoh tersebut hanya berkedudukan sebagai “datuok kampuong” dan tidak punya kapasitas untuk memediasi masalahnya dengan Bupati Ahmad Yuzar.
“Anda tak berhak memediasi ini. Datuok kampuong koliannyo. Masalah anak kemenakan kampung kewenangan kaliannyo,” tegas Hambali melalui pesan WhatsApp.
Hambali juga mengkritik Ketua LAK, Yusri Datuk Bandaro Mudo, dengan mengatakan, “Bukan datuok pucuok nyo. Belajar tentang adatlah. Baju awak jo pakai yo. Jan tagadang-godangan,” kritik mantan Penjabat Bupati Kampar ini.
Dalam kritiknya, Hambali mengungkapkan bahwa ia, Datuk Yusri, dan Bupati Ahmad Yuzar sama-sama bersuku Mandeliong. Ia menyayangkan Yusri keluar dari grup WhatsApp Suku Mandeliong beberapa waktu lalu. Hambali bahkan telah membagikan video pernyataan Yusri di grup tersebut, meskipun Yusri sudah tidak lagi menjadi anggotanya.
Hambali melontarkan tantangan kepada Ketua LAK:
“Yusriiii jangan buat-buat elok lo lagi. Angku ajo kolu daghi group mandeliong. Tunjukan peran Ongku sebagai Ketua LAK. Hubungi datuk yang kompeten menyelesaikan ini. Panggil kami,” demikian pesan yang dikirimkan Hambali.
Kepada media, Hambali menyampaikan terima kasih atas itikad baik semua pihak, menegaskan bahwa protes yang ia lakukan semata-mata karena selaku Sekda Kampar, ia ingin tetap berpegang teguh kepada aturan dalam menjalankan roda pemerintahan.***
Penulis: M. Ali Akbar