
PEKANBARU, AmiraRiau.com– Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, menginstruksikan untuk mengeluarkan cadangan pangan pemerintah daerah atau CPPD di Bulog untuk membantu semua masyarakat yang terdampak banjir.
“Kita telah membuat status tanggap darurat, sehingga kita telah dapat mengeluarkan cadangan kita di Bulog. Insya Allah kita akan bantu semua masyarakat yang terdampak banjir, bantuan ini yang telah kita alokasikan dari CPPD Kampar, Provinsi Riau dan CSR perusahaan,” Kata Ahmad Yuzar, .
Instruksi ini juga sudah disampaikan Bupati Kampar Ahmad Yuzar, dan Wakil Bupati Kampar Dr. Hj. Misharti, S.Ag., M.Si saat melakukan peninjauan banjir bersama Gubernur Riau Abdul Wahid beberapa hari lalu.
“Kami menyampaikan apresiasi dari perhatian yang besar dari Pemerintah Provinsi Riau, dimana Gubernur Riau turun yang turun langsung mengunjungi masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Kampar ini,” ujar Ahmad Yuzar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar Muhammad, sebelumnya, mengatakan bahwa kemarin Selasa (4/3/2025) telah proses rebag (kemasan ulang) di Kanwil Bulog Riau di Pekanbaru. Beras CPPD untuk korban bencana banjir.
“Yang telah kita proses Rebag tersebut yakni dari karung 50 kg menjadi karung ukuran 5 kg dengan jumlah total 10 Ton atau 2000 Karung,” kata Muhammad.
“Kita terus melakukan komunikasi yang intensif dan terus koordinasi dengan Bulog terhadap untuk memastikan kualitas dan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Daerah,” kata Muhammad.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, langsung turun ke lapangan meninjau banjir yang terjadi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Kampung Panjang, Air Tiris, Senin (3/3/2025). Banjir yang menyebabkan ribuan warga Kampar terdampak, akibat dibukanya lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate) PLTA Koto Panjang, setinggi 170 cm.
Tiba di Desa Kampung Panjang, Abdul Wahid langsung meninjau rumah warga yang berada di dekat sungai Kampar. Ia merasa prihatin melihat rumah warga ada yang sampai tenggelam dan hanya atap rumah yang tersisa. Selain itu, akses jalan dan jembatan juga tertutup akibat meluapnya air sungai Kampar.
“Jadi kami langsung turun meninjau lokasi banjir. Peninjauan kami di lapangan ini, banjir diakibatkan dari meluapnya debit air dari PLTA Koto Panjang, itu dibuka pintunya sehingga dampaknya sampai ke sini. Untuk antisipasi dalam waktu pendeknya ini, tentu kami bersama Bupati berkoordinasi membantu warga yang terdampak dulu, baik dari sisi sembako, selimut, karpet, tikar, dan lain-lain,” ujar Abdul Wahid.
“Untuk jangka panjangnya, kami akan berdiskusi beserta PLN dan Pemerintah pusat bagaimana banjir seperti ini tidak terjadi dan harus kita cari solusinya, karena ini terjadi bukan hanya di Kampar, di Pelalawan juga. Beberapa kali jalan di sana tidak bisa berfungsi dengan baik, antrean mengakibatkan sembako mahal, semuanya tersendat, oleh karena itu perlu solusi,” tambah Gubri.(Advertorial)***
Editor: Isman

