PEKANBARU, AmiraRiau.com - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyatakan, hingga kini masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah karena faktor ekonomi.
"Saat ini yang kita temukan masih banyak anak-anak yang tidak sekolah, karena sekolahnya sebelumnya di swasta, tapi tidak sanggup membayar tagihan atau terhutang. Sehingga tidak bisa mendapatkan ijazah atau rapornya, sehingga putus sekolah," ucap Agung, usai memimpin rapat bersama Dinas Pendidikan, Jumat (25/7/2025).
Rapat yang berlangsung di ruang rapat lantai 5 gedung utama komplek perkantoran terpadu walikota di Tenayan Raya ini, turut diikuti Wakil Walikota Markarius Anwar, Asisten I Masykur Tarmizi, Asisten II Ingot Ahmad Hutasuhut, serta Kepala Dinas Pendidikan Abdul Jamal.
Dalam rapat tersebut, kata Agung, diputuskan bahwa Pemko Pekanbaru akan menjaring semua anak yang putus sekolah.
"Kita akan tampung ini semua. Kita akan buka pendaftarannya di kelurahan dan posyandu," ungkapnya.
Untuk itu, ia menghimbau anak yang putus sekolah mendaftar ke kantor kelurahan maupun posyandu mulai Senin, 28 Juli 2025. Pendaftaran akan dibuka selama 10 hari.
"Karena terakhir anak-anak harus sekolah, harus kami kirimkan datanya ke dapodik, itu tanggal 31 Agustus. Sehingga perlu ada pendataan melalui kelurahan dan posyandu," ujarnya.
Disampaikan Agung, kebijakan itu juga berlaku bagi anak-anak putus sekolah di pesantren setingkat SD dan SMP. "Kami akan tampung. Kami akan selesaikan masalah pendidikan di Kota Pekanbaru ini," tutupnya.***
Penulis: Afnan