ROHIL, AmiraRiau.com- Sehari setelah resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Rokan Hilir, Rivi Candra, langsung melakukan langkah strategis untuk mengatasi persoalan krusial yang dihadapi nelayan, yakni ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Menyadari bahwa solar merupakan urat nadi bagi aktivitas melaut, Rivi bergerak cepat dengan mengunjungi Kantor PT SPRH Perseroda guna melakukan koordinasi dan penelusuran jalur distribusi.
“Tadi pagi saya sudah menyampaikan penjelasan di PT SPRH Perseroda. Malam ini saya dihubungi oleh Kepala Bidang Perikanan terkait rencana pemindahan lokasi pengambilan solar nelayan ke SPBU Jalan Bintang, sementara SPBU di Batu 4 akan ditutup untuk sementara waktu,” ujar Rivi, Kamis (14/8/2025) di Bagansiapiapi.
Sebagai tindak lanjut, nelayan diwajibkan membawa surat rekomendasi ke Dinas Perikanan untuk penerbitan rekomendasi pemindahan, sehingga dapat disetujui (ACC) secara resmi oleh Dinas Perikanan. Langkah ini diharapkan memastikan distribusi solar berjalan sesuai prosedur, tepat sasaran, dan menghindari potensi penyalahgunaan.

Kebijakan ini diambil menyusul terjadinya kelangkaan solar di SPBU Batu 4 akibat tidak tersalurnya pasokan BBM untuk kebutuhan nelayan. Kondisi tersebut sempat memicu ketegangan antara pihak pengelola SPBU dan sejumlah nelayan yang ingin membeli solar menggunakan jeriken. Insiden tersebut bahkan terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, memunculkan beragam reaksi dan komentar publik.
Rivi menegaskan bahwa seluruh pengurus HNSI di tingkat kecamatan maupun desa agar aktif menyampaikan informasi resmi kepada para nelayan. “Bagi rekan-rekan HNSI, mohon segera menginformasikan kebijakan ini kepada nelayan di wilayah masing-masing, sehingga distribusi solar dapat berjalan tertib dan tepat sasaran,” imbuhnya.***
Penulis: Wira