Kampar, AmiraRiau.Com – Betapa terkejutnya Tuti (45) Selasa (14/03) melihat suaminya tewas tergantung dengan kain sarung ketika ia baru saja tiba dirumah.
Korban yang diketahui bernama Riswan Karo Karo (50) yang tinggal di Perum PT Padasa Dusun IV Desa Gunung Malelo, Kecamatan Koto Kampar Hulu ini ditemukan meninggal gantung diri sekitar pukul 14.00 WIB.
Ketika dimintai keterangan, istri korban Tuti (45) masih mengalami shock dan tidak mengetahui apa penyebab dari kematian suaminya. Sedangkan Paur Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra yang ditemui media mengatakan bahwa istri korban tidak mencurigai apapun.
“Tidak ada curiga apapun, karena korban merupakan orangnya pendiam sehingga penyebabnya belum diketahui” jelas Deni.
Deni menjelaskan, kejadian ini bermula ketika istri korban pulang kerumahnya sehabis bekerja untuk melakukan istirahat siang dirumah, istri korban ini pulang sendiri karena tidak dijemput oleh suaminya (korban) dan saat dihubungi handphonenya tidak aktif.
Sewaktu sampai dirumahnya, istrinya tidak dapat membuka pintu rumahnya karena terkunci dari dalam. Karena tidak dibuka juga maka istri korban mencoba memanggil – manggil suaminya namun tidak ada jawaban juga.
Karena khawatir, istri korban kemudian bersama beberapa tetangganya berusaha mendobrak pintu belakang rumah dan setelah berhasil mereka masuk kedalam rumah untuk mengecek keadaan.
Alangkah terkejut istri korban melihat suaminya dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa lagi. Seketika ia langsung shock terjatuh setelah mengetahui kejadian ini.
Setelah melaporkan kejadian ini, beberapa saat kemudian anggota Polsek XIII Koto Kampar segera menuju ke TKP dan sesampainya di TKP anggota langsung mengecek mayat tersebut yang masih tergantung dan segera menurunkannya.
Petugas polisi yang datang kemudian melakukan pemeriksaan terhadap fisik korban dimana saat di periksa lidah korban menjulur keluar. Dari hasil pemeriksaan di tempat, diduga kuat korban meninggal akibat gantung diri.
Keinginan polisi untuk melakukan visum dan autopsi kepada korban ternyata ditolak oleh keluarga korban, sehingga polisi tidak melanjutkan penyelidikan.
Berdasarkan keterangan warga bahwa korban sewaktu masih hidup dikenal memang pendiam dan tidak banyak bicara.
“para warga sekitar dan rekan kerja korban juga tidak mengetahui masalah apa yang sedang dihadapinya” ungkap Deni (Detakkampar/AP)