NEW YORK, AMIRARIAU.COM-Pada perdagangan semalam di pasar New York, Amerika Serikat (AS), harga minyak dunia naik 6%. Akibat spekulasi turunnya produksi shale oil di AS. Di pasar Asia, harga minyak juga naik di awal pekan ini.
Angka operasi alat pengeboran minyak di AS turun menjadi yang terendah sejak Desember 2009 llau.
Selain itu, harga minyak juga naik setelah International Energy Agency mengumumkan, produksi shale oil di AS akan turun 600.000 barel per hari tahun ini, dan 200.000 barel per hari di 2017.
Dilansir dari Reuters, Selasa (23/2/2016), sebagaimana dirilis detikFinance, harga kontrak berjangka minyak produksi AS naik US$ 1,84/barel atau 6%, menjadi US$ 31,48/barel. Sementara minyak jenis Brent harga kontrak berjangkanya naik US$ 1,68/barel atau 5%, ke US$ 34,69/barel.
Kenaikan harga minyak ini turut mengerek kenaikan bursa saham, seperti yang terjadi pada bursa Wall Street semalam.
Harga minyak pulih sejak pekan lalu, setelah Arab Saudi, Qatar, Venezuela, dan Rusia berencana menahan produksi minyak ke tingkat yang sama dengan produksi Januari 2016. (ee)
Ilustrasi. (f: detikFinance)