Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Buka Kongres FOReTika: Peran Perguruan Tinggi Kehutanan dalam Mendukung Capaian FOLU Net Sink 2030

Kongres FOReTika 2024 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Dr Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., MP, disalah satu hotel di Pekanbaru, Kamis (26/9/2024).

PEKANBARU, AmiraRiau.com — Kongres FOReTika 2024 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Dr Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., MP, disalah satu hotel di Pekanbaru, Kamis (26/9/2024).

Kongres ini bertema “Peran Perguruan Tinggi Kehutanan dalam Mendukung Pencapaian FOLU Net Sink 2030”, yang berfokus pada upaya pengelolaan hutan lestari sebagai bagian dari strategi nasional pengurangan emisi gas rumah kaca.

Dalam sambutannya, Dr Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., MP menyampaikan pentingnya kongres ini sebagai platform untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan pemerintah.

“Pencapaian FOLU (Forest and Other Land Use) Net Sink 2030 adalah prioritas nasional. Kolaborasi lintas sektor dan inovasi teknologi akan menjadi kunci dalam upaya tersebut. Dalam kesempatan ini beliau juga menyinggung tentang dampak perubahan iklim dan kerjasama Indonesia dengan dunia internasional dalam upaya mengurangi perubahan iklim. Kongres ini memberikan ruang bagi kita semua untuk berbagi gagasan dan solusi guna memastikan hutan Indonesia berperan besar dalam mitigasi perubahan iklim,” ujar Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK RI.

Sebagai tuan rumah acara, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, turut berperan aktif dalam penyelenggaraan kongres ini. Dalam sambutannya Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Agus Sutikno, S.P., M.Si, menegaskan komitmen Universitas Riau dalam mendukung pemerintah mencapai target FOLU Net Sink 2030.

“Kami percaya bahwa kampus memiliki peran strategis dalam menyumbangkan riset, inovasi, dan sumber daya manusia untuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan,” ujar Warek II Unri.

Sementara menurut Ketua FOReTIKA,  Prof. Dr. Naresworo Nugroho, M.Si, juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas dukungannya yang konsisten kepada perguruan tinggi dalam penyusunan rencana dan kebijakan kegiatan kehutanan.

“Kami sangat berterima kasih kepada KLHK yang selalu melibatkan perguruan tinggi, termasuk dalam acara ini. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian akademis dan inovasi dapat diterapkan secara nyata di lapangan,” ucap Prof. Naresworo

Naresworo juga mengucapkan terimakasih kepada pihak sponsor yaitu RAPP (April Group), Arara Abadi (Sinarmas Group), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang telah berpartisipasi untuk menyukseskan acara ini.

Acara ini menghadirkan berbagai sesi diskusi yang mengupas tantangan dan peluang dalam mewujudkan FOLU Net Sink 2030, termasuk pemanfaatan teknologi penginderaan jauh, restorasi lahan kritis, serta kebijakan pengelolaan hutan.

Para pembicara yang hadir terdiri dari pakar kehutanan nasional, akademisi, serta perwakilan industri yang telah berkontribusi dalam sektor kehutanan.

Acara diakhiri dengan penandatanganan kerja sama antar Dirjen Planologi Kehutanan dan 40 perguruan tinggi yang ada di Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung upaya serta kebijakan pemerintah dalam memajukan sektor kehutanan, khususnya dalam pencapaian target Folu Net Sink 2030.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan lahir berbagai riset dan inovasi yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat ketahanan ekosistem hutan di Indonesia.***

Editor: Alseptri Ady

gambar