PEKANBARU, (AmiraRiau.com) – Kementerian Sosial RI melalui Balai Anak Rumbai tindak lanjuti kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap anak terdampak bencana banjir di Pekanbaru.
Sebelumnya, pada Jumat (23/04) hingga Minggu (25/4), Balai Anak Rumbai di Pekanbaru salurkan bantuan pemenuhan hidup layak kepada total 298 anak korban bencana banjir di Pekanbaru.
Sampai dengan hari ini, Selasa (27/4), sebagian kediaman warga masih terendam banjir, beberapa warga dan anak-anak juga masih bertahan di lokasi pengungsian. Hasil asesmen awal permasalahan dan kebutuhan, anak-anak tersebut membutuhkan LDP dan trauma healing.
- Baca Juga Taktik Jemput Bola
Sebagaimana arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, bahwa Balai Besar/Balai/Loka di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial harus sampai tuntas dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Berdasarkan hal itu, Balai Anak Rumbai menurunkan 2 Tim LDP dengan komposisi masing-masing tim terdiri dari 4 orang. Tim pertama menjangkau anak-anak di RW 12 Kelurahan Pematang Kapau dan tim lainnya menjangkau anak-anak di Kelurahan Tangkerang Labuai.
Dalam situasi bencana, anak-anak memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sosialnya untuk dapat pulih dan menjalani hidupnya seperti semula.
Kepala Balai, Ahmad Subarkah, dalam hal ini diwakili oleh Penyuluh Sosial Balai, Ekagrata menyampaikan, "Kami masih dari Kementerian Sosial, Balai Anak Rumbai yang sebelumnya memberikan bantuan stimulan nutrisi hari ini mau mengajak anak-anak bapak/ibu untuk bermain. Tujuannya supaya mengembalikan keceriaan dan kebahagiaan mereka, dan mereka bisa melupakan perasaan-perasaan negatif akibat bencana banjir ini. Dukungan dari Bapak/Ibu dan lingkungan sosial sangat penting untuk mereka."
Dukungan psikososial yang diberikan tim merupakan kegiaan rekreasional yang bersifat menyenangkan melalui kegiatan seni seperti menggambar, mewarnai, menari, menyanyi, pertunjukan boneka dan permainan teka-teki.
Pekerja Sosial dan Tim LDP, melalui art theraphy, mengajak anak-anak untuk bercerita dan mengungkapkan perasaan mereka akibat bencana banjir.
"Waktu itu (saat banjir) aku lagi di rumah. Banjir itu gak enak, soalnya gak bisa main." Ungkap Auliya, anak terdampak banjir di Kelurahan Pematang Kapau.
"Ke sini diajak sama ayah karena rumahku kebanjiran." Azka menambahkan ceritanya sampai di lokasi pengungsian dalam sesi pertunjukan boneka.
Selain itu, tim memberikan bantuan recreational kit berupa alat gambar, bola sepak, buku cerita, dan lainnya. Terlihat ekspresi keceriaan dan kebahagiaan di wajah mereka. Tim juga mengajak anak-anak untuk bernyanyi, yel-yel, dan menari.
Sementara itu, Ketua RW 10 Kelurahan Tangkerang Labuai, Marni, mengucapkan terimakasih kepada tim yang sudah memfasilitasi kegiatan yang menghibur anak-anak. Ia juga menyampaikan bahwa anak-anak membutuhkan bantuan peralatan sekolah karena banyak yang terendam banjir.
Pekerja Sosial Balai, Hendry, menanggapi "silakan dilist saja pak, nanti kami coba untuk ajukan dan koordinasikan untuk ditindaklanjuti.