Azmi Zandri: Maulid Nabi Refleksi Kepemimpinan Rasulullah

Azmi Zandri: Maulid Nabi Refleksi Kepemimpinan Rasulullah
Presma STIE Riau dan KORDA BEM SI, Azmi Zandri.

PEKANBARU, AmiraRiau.com- KORDA Riau BEM SI, Azmi Zandri, menegaskan, momentum Maulid Nabi SAW hendaknya menjadi refleksi bagi bangsa Indonesia untukmeneladani kepemimpinan Rasulullah SAW. 

Pemimpin yang ideal adalah yang menjadikan jabatan sebagai amanah, bukan kehormatan pribadi. Pemimpin yang jujur, amanah, adil, cerdas, sederhana, dan penuh kasih sayang akan membawa bangsa ini menujukesejahteraan dan ridha Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Dawud). Kalimat singkat ini adalah pengingat abadi bahwa kepemimpinan sejati bukantentang dilayani, melainkan tentang melayani.

Hal ini memberi pelajaran bagi kita bangsa Indonesia agar senantiasa mengedepankan musyawarah dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, Azmi Zandri yang juga menjabat sebagai Presma STIE Riau, juga menekankan persatuan. Hal ini tercantum dalam Piagam Madinah yang beliau rancang menjadi bukti bahwa masyarakat plural dapat bersatu hiduprukun dengan prinsip saling menghormati.

Prinsip ini sangat relevan bagi Indonesia yang multikultural, agar perbedaan suku, ras, agama, dan budaya justru menjadi kekuatan untukmemperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Kesederhanaan Rasulullah juga patutditeladani. Meski seorang pemimpin besar, beliau hidup sederhana dan tidak pernah larutdalam kemewahan.

Dalam momentum Maulid Nabi ini, pemimpin Indonesia diingatkan agar tidak terjebakdalam gaya hidup hedonis, tetapi hidup dekat dengan rakyatnya. Ketegasan Rasulullah dalammenegakkan hukum pun menjadi teladan. Beliau lembut kepada rakyat kecil, tetapi sangat tegas terhadap pelanggaran hukum

Kepemimpinan Rasulullah SAW ditopang oleh empat sifat utama: sidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas). Sifat-sifatinilah yang seharusnya menjadi teladan utama bagi kita bangsa Indonesia dalam mencari dan mendidik pemimpin yang ideal.

Dalam konteks kebangsaan, sejumlah tokoh nasional pun sejalan dengan prinsip ini. Bung Karno misalkan pernah menyatakan bahwa pemimpin sejati adalah yang mampu membawabangsanya berdiri di atas kakinya sendiri sedangkan BJ Habibie menegaskan bahwapemimpin harus memiliki cinta dan kasih sayang kepada rakyat. Semua pandangan ini sejalandengan teladan yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada kita.

Rasulullah SAW hadir ke dunia bukan hanya sebagai pembawa risalah tauhid, melainkan juga sebagai pemimpin umat yang menuntun manusia menuju cahayakebenaran. Bagi bangsa Indonesia, peringatan Maulid Nabi seyogianya dijadikan sebuahrefleksi untuk merenungi dan menghadirkan sosok pemimpin yang mencontoh sifat, karakterdan prinsip kepemimpinan ala Rasulullah SAW.

Al-Qur'an telah menegaskan bagaimana pentingnya amanah dalam kepemimpinan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusiasupaya kamu menetapkan dengan adil...” (QS. An-Nisa: 58). Ayat ini menegaskan kepadakita bahwa kepemimpinan bukanlah sekadar kekuasaan, melainkan amanah yang harus di jalankan dengan penuh tanggung jawab.(tutup KORDA Riau BEM SI.***

Penulis: Topan

#Berita Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index