Malaysia Madani: 2 Tahun Pemerintahan Anwar Ibrahim

Oleh
Hasrul Sani Siregar, MA
Alumni IKMAS, UKM, Selangor, Malaysia

Malaysia Madani (Civil Malaysia) menjadi konsep yang diperkenalkan oleh Datuk Seri Anwar Ibrahim setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10. Di tahun ke-2 pemerintahan Datuk Seri Anwar Ibrahim, konsep tersebut telah mengukuhkan Malaysia yang berbilang kaum (baca:etnik) menjadi kekuatan dalam toleransi diantara masyarakatnya. Secara keseluruhannya, Malaysia Madani merupakan perlambangan kesejahteraan secara holistik, menekankan kemajuan dan progresif untuk rakyat berbagai kaum (baca:etnik) dan menyatukan hati dan teguh pada jati diri negara.

 Malaysia Madani (Civil Malaysia) yang merupakan kerangka kebijakan dan slogan pemerintah yang berfokus kepada tiga konsep yaitu tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan yang berkelanjutan dan keharmonisan kaum (baca: etnik). Dalam perkembangan dan kehidupan sehari-hari, harmonisasi antar etnis dan pemeluk agama di Malaysia merupakan pondasi utama dalam hal menjaga kestabilan politik dan kemakmuran ekonomi yang dirasakan oleh masyarakatnya. Tanpa adanya harmonisasi antar masyarakatnya, kestabilan politik dan kemakmuran ekonomi tidak akan pernah dirasakan oleh masyarakatnya. Harmonisasi merupakan hal yang mutlak untuk diwujudkan dalam masyarakat yang berbilang kaum (etnis) tersebut. Sudah 2 tahun pemerintahan Datuk Seri Anwar Ibrahim, sejak dilantik pada 24 November 2022. Malaysia cukup berhasil dalam menghadapi persoalan ekonomi dan politik.

Siapa yang tak mengetahui Datuk Seri Anwar Ibrahim. Dialah tokoh oposisi Malaysia yang terus memperjuangkan demokrasi selama lebih kurang 25 tahun. Tindakan dan perjuangannya tidak dapat dipisahkan dalam politik Malaysia hari ini. Beliau menjadi Perdana Menteri Malaysia yang ke-10 semenjak Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957. Sebagai ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pimpinan oposisi Malaysia Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim menjadi ikon perjuangan dan menjaga keseimbangan demokrasi di negaranya. Pemikiran politik Datuk Seri Anwar Ibrahim terhadap gelombang kebangkitan Asia telah menjadi kontribusi terbesar dalam perubahan konstelasi di kawasan Asia tenggara khususnya di negaranya yaitu Malaysia.Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak asing lagi dalam perpolitikan dan reformasi.

Sebelum beliau menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10, beliau telah banyak berbicara tentang Masyarakat Madani (Civil Society)). Tahun 1996 melalui bukunya The Asian Renaissance (Kebangkitan Asia), Datuk Seri Anwar Ibrahim banyak menyampaikan ide-ide tentang gelombang kebangkitan Asia. Dan kini masih sangat relevan dengan perkembangan pemikiran politik dan reformasi di kawasan Asia dan khususnya di Asia Tenggara. Apa yang ada dalam buku gelombang kebangkitan Asia tersebut adalah kumpulan esei-esei dan pidato-pidato beliau pada kurun waktu 1993-1996.

ide-ide dan gagasan-gagasan tersebut hingga kini masih sangat relevan dan menjadi inspirasi dalam memperjuangkan keadilan dan reformasi politik ekonomi di Malaysia khususnya. Pemikiran Datuk Seri Anwar Ibrahim terhadap perubahan dan reformasi di Malaysia lebih mengedepankan kepada nilai-nilai islam dan sifatnya universal dan itu sangat relevan dengan slogan Malaysia Madani yang menjadi fokus di tahun ke-2 hingga memasuki tahun ke-3 dalam pemerintahan Malaysia. Bagaimanapun perubahan tersebut harus berlandaskan kepada nilai-nilai universal yang mutlak yang diakui oleh islam dan agama lain secara baik serta mampu memberi kesejahteraan kepada umat manusia tentang pengertian gelombang kebangkitan Asia tersebut.***

gambar