PEKANBARU, AmiraRiau.com – Sejak beberapa hari terakhir harga cabai merah asal Bukit Tinggi di pasar tradisional dalam Kota Pekanbaru semakin pedas menembus angka Rp90 ribu per kilogram (Kg).
Terdapat kenaikan sebesar Rp20 ribu per kg dibandingkan harga sebelumnya di angka Rp70 ribu per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menyebutkan, ada beberapa faktor yang memicu melonjaknya harga jual cabai merah asal Bukit Tinggi tersebut.
“Seperti faktor cuaca, hasil panen (berkurang), suplainya sedikit, sementara permintaannya banyak,” ungkapnya, Selasa (4/2/2025).
Saat ini, kata Zulhelmi, pihaknya terus melakukan pengwasan di pasar untuk memantau ketersediaan dan harga jual cabai merah di pedagang.
Ia memastikan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok baru terjadi untuk cabai merah Sementara untuk komoditi lainnya masih dalam harga fluktuatif.
“Terpantau masih cabai yang alami kenaikan. Kalau untuk bawang dan lainnya masih kategori stabil lah,” ucapnya.
Ami, sapaan akrab Zulhelmi Arifin, berharap agar pasokan cabai merah ke Pekanbaru kembali stabil. Sehingga ketika stok cukup, maka harga di pasaran juga bisa normal kembali.
Sebelumnya disampaikan, banjir yang melanda sejumlah daerah Riau berdampak pada lonjakan harga bahan pokok di Kabupaten Rokan Hulu. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Riau turun langsung meninjau ke Pasar Modern Pasir Pangaraian, Kamis (30/1/2025).
Dikatakan, Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, peninjauan pasar ini guna memastikan kestabilan harga di Rohul. Terlebih, saat ini cuaca wilayah bumi lancang kuning masih berada dalam musim penghujan.
“Ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Faktor utamanya adalah terganggunya transportasi akibat genangan air dan banjir,” ujar Rahman Hadi.
***
Penulis: Afnan, Editor: Isman