SIAK, AmiraRiau.com– Pejabat Siak yang terdiri dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat, mengikuti sosialisasi penerangan hukum dan program Bimbingan Masyarakat Taat Hukum (BINmatkum) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Kecamatan Mempura, Kamis (20/2/2025), dihadiri sekda Siak Arfan Usman, serta Kepala Seksi Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan pada Asisten Intelijen Kejati Riau, Sonang Simanjuntak, SH, MH, beserta rombongan.
Baca Juga: Wabup Husni Minta Kepala OPD Siak Berada di Tempat Selama Pemeriksaan Tim BPK
Dalam sambutannya, Arfan Usman mengucapkan terima kasih dan menyampaikan selamat datang kepada Sonang Simanjuntak serta tim dari Kejaksaan Tinggi Riau.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, kami mengucapkan selamat datang di Kabupaten Siak, dan terima kasih telah menunjuk Kabupaten Siak sebagai lokasi untuk melaksanakan sosialisasi ini.” Ujarnya.
Sekda Siak Arfan Usman meminta kepada seluruh kepala OPD dan Camat yang hadir, agar bisa mengikuti dan memahami materi yang akan disampaikan.
Baca Juga: Kabar Baik! Tak Ada PHK Honorer Siak, Sekda Arfan: Terdata, Terus Bekerja
“Saya harap, sosiliasasi ini bisa diikuti sebaik-baiknya, Supaya apa yang kita lakukan bisa terhindar dari hal-hal yang tidak dibenarkan dalam ketentuan hukum yang berlaku, terutama ditindak pidana korupsi”, pinta Sekda Arfan.
Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan pada Asisten Intelijen Kejati Riau Sonang Simanjuntak menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman hukum, terutama dalam pencegahan tindak pidana korupsi.
“Kami hadir bukan untuk menggurui, melainkan untuk mengingatkan agar tidak ada lagi yang terjerat kasus hukum akibat ketidaktahuan,” tegasnya.
Baca Juga: 1.381 Tanah Warga 3 Kampung di Kandis Sudah Bersertifikat, Alfedri Apresiasi BPN
Dalam pemaparannya, ia menguraikan bahwa terdapat 33 jenis tindakan yang dikategorikan sebagai korupsi, yang dikelompokkan dalam tujuh kategori utama. Di antaranya adalah korupsi yang merugikan keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, serta gratifikasi.
Sonang juga mengungkapkan ada beberapa faktor diantaranya faktor internal yang meliputi sifat Greeds (serakah) dan faktor Needs (kebutuhan) untuk gaya hidup konsumtif. Selain itu, lemahnya moral, kurangnya pendidikan agama, serta rendahnya integritas juga menjadi pemicu terjadinya korupsi.
“Oleh karena itu, perbaikan dan kesadaran setiap pribadi juga sangat penting. Saya harap kedepannya tidak ada lagi yang terjerat kasus pidana korupsi, sehingga nanti dimasa akhir jabatan, kita akan merasa tenang,” tutupnya.***

