Pekanbaru (AmiraRiau.com) - Perselisihan yang terjadi antara warga dan oknum Kerua RT di Jalan Srikandi berujung damai.
Permasalahan bermula dari rusaknya atap rumah Togar Nainggolan karena pendirian tower salah satu provider swasta di tanah milik Ketua RT Jalan Srikandi, ML. Berjalan beberapa tahun belum ada itikat untuk mengganti kerugian atas rusaknya atap rumah Togar.
Pada awal Juni 2020, Togar mempertanyakan langsung mengenai penyelesaian kerugian akibat tower tersebut karena sebelumnya ML berjanji mengganti kerugian hingga terjadi percekcokan antara Togar dan ML. Tak cukup dengan perdebatan, anak ML diduga sengaja menabrak dengan motor disertai tindakan pemukulan.
Seketika Togar melaporkan hal tersebut ke Polsek Tampan, dilengkapi dengan visum.
Setelah berunding dengan tokoh masyarakat setempat, ML memohon berdamaian dengan meminta maaf dan berjanji akan menanggung seluruh kerugian. Permintaan maaf tersebut direalisasikan dengan mengadakan upara makhoras-horas tondi yang merupakan tradisi masyarakat Tapanuli Selatan pada Senin (22/06/2020). Upacara tersebut bertujuan untuk mengembalikan jiwa raga dengan baik agar kembali seperti keadaan semula. Upacara tersebut dihadiri sejumlah tokoh adat setempat.
"Kami terima permintaan maafnya. Kami harap kejadian kemarin tidak terulang lagi dan kesepakatan dijalani sesuai janji. Apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari adanya tower tersebut, kami mohon untuk dijembatani kepada pihak provider yang bersangkutan," tutur Togar.
Dengan perdamaian tersebut, Togar Nainggolan mencabut laporan kepolisian yang diiringi dengan kesepakatan antara lain Pihak pertama dan kedua mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta pihak kedua bersedia menggati kerugian sebesar 15 juta rupiah untuk perbaikan atap rumah yang telah rusak dan biaya perobatan Togar.