Aliran sungai yang lama, masih utuh dan air deras mengalir.
“Pihak pengusaha galian C bahkan telah ikut berpartisipasi memperbaiki aliran anak sungai yang agar alirannya lancar,” ujarnya.
Ditegaskan, pihak pengusaha galian C di kawasan ini sudah melakukan yang terbaik agar warga yang berusaha dengan membuka ladang atau perkebuan tidak mengalami hambatan dalam berusaha.
“Jadi tak mungkin pengusaha malah merusak atau menyebabkan areal persawahan atau perkebunan mengalami banjir,” ujar Zulmi.
Selain itu, pihak pengusaha galian C juga sudah membuat parit tambahan hampir 3 m dan dalam hampir 3 m tanpa merusak aliran anak sungai yang lama dan juga tidak merusak aliran sungai lama dengan membuat Box Culvert dari besi agar bisa di lewati oleh kendaraan pengangkut material yang keluar masuk pada titik galian C.
Kata Zulmi, pada kawasan ini, pada saat hujan deras memang aliran sungai ini dalam sehingga seringkali merendam areal pertanian. Bahkan jalan yang dibuat untuk aktivitas kendaraan material keluar masuk juga mengalami banjir.
“Tapi biasanya itu tidak sampai satu hari, air sudah menyusut dan kembali normal,” sambungnya.
Oleh sebab itu, Zulmi menduga lahan sawah dan sawit serta kebun karet warga itu terendam air akibat derasnya curah hujan. Aliran airnya bahkan sampai ke titik galian.
“Jadi kalau disebut areal ini banjir karena aktivitas galian C rasanya tidak mungkin. Salah satunya karena letak titik galian lebih rendah, sehingga tidak mungkin air itu mendaki,” ujarnya.
Sebelumnya disampaikan, bahwa aktivitas galian C di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kampar, diduga jadi penyebab banjir dan merendam padi dan kebun karet serta kelapa sawit petani, sehingga menimbulkan kerugian bagi petani padi, karet dan sawit.
Menurut ND (40), Jumat (26/9/2025), aktivitas galian C tersebut kemungkinan besar telah merusak infrastruktur pengairan, mengubah aliran sungai, dan menyebabkan luapan air yang merendam lahan pertanian.
“Hal ini bisa berujung pada gagal panen, atau paling tidak menurunnya kualitas hasil panen, hingga merusak akses pertanian dan permukiman warga,” ujar ND.***
Penulis: Ali Akbar