PEKANBARU, AmiraRiau.com- Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI), Tuan Raja Juli Antoni, terdiam beberapa saat ketika diminta memberi kata sambutan di podium. Air mukanya berubah sedih dengan kepala tertunduk.
“Maaf, saya teringat almarhum ayah saya, hal ini membuat saya terharu dan menangis,” kata Raja Juli Antoni dengan suara berat memulai sambutan.
Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah (PW) Muhammadiyah Riau.
Baca Juga >
Hari ini, kata Raja Juli Antoni, dia sangat merasa bahagia karena mendapat sambutan dan pujian yang luar biasa dari saudara sekampungnya, Riau.
“Sambutan dan pujian ini menjadi semangat saya untuk berkerja. Sesuai dengan tunjuk ajar seperti disampaikan Ketum DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Semoga saya bisa menjalankan amanah yang diberikan,” ucap politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Raja Juli Antoni menyebutkan, dia akan selalu merindukan Riau, meskipun jiwa dan raganya di rantau orang. “Jadi, sebagai anak jati Riau saya akan berkerja sebaik mungkin untuk negara dan kampung saya,” ucapnya.
Baca Juga >
Menteri Kehutanan itu bercerita, bahwa dirinya bisa sampai seperti sekarang ini, karena doa orangtua. “Almarhum ayah saya, selalu mengajarkan saya agar berkerja keras, komitmen berbuat baik dan belajar atau menuntuk ilmu. Karena dengan ini semua akan membawa perubahan pada nasib kita dan keluarga,” ucap Raja Juli Antoni.
Dengan ekonomi keluarga kami yang saat itu pas-pasan, sambung Raja Juli Antoni, orangtua mereka bisa berusaha mengantar dia bersama lima saudaranya yang lain bersekolah ke Pulau Jawa. “Ayah saya mengatakan, jika persoalan makan bentrok dengan pendidikan anak, maka dahulukan persoalan pendidikan anak,” cerita Raja Juli Antoni.
Disambut Prosesi Adat
Menhut Raja Juli disambut Gubernur Riau (Gubri) sebagai Payung Panji adat Riau Abdul Wahid beserta istri dengan upacara adat Tepuk Tepung Tawar di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Kamis (24/4/2025).
Baca Juga >
Acara tersebut juga dihadiri para tokoh penting seperti para Datuk , Kapolda Riau, sejumlah bupati, serta mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, Wan Abu Bakar dan Rusli Zainal.
Majelis upacara adat tepung tawar menjadi bagian penting dalam kegiatan masyarakat Melayu. Upacara itu sebagai hakikat doa untuk keselamatan dalam menjalankan tugas.
Tepuk tepung tawar merupakan tradisi adat Melayu yang mengandung unsur doa dan harapan keselamatan. Prosesi ini juga menjadi simbol penerimaan dan penghormatan kepada tamu kehormatan.
Ketua MKA LAM Riau, Raja Marjohan Yusuf bersama tokoh-tokoh adat lainnya, memimpin langsung prosesi penyambutan. Mereka menyampaikan doa dan harapan agar Raja Juli sukses menjalankan amanah sebagai Menteri Kehutanan.
Dalam momen tersebut, Raja Juli mengenakan pakaian khas Melayu Riau berwarna hijau. Ia tampak terharu dan menyampaikan rasa bangganya atas sambutan yang sangat luar biasa itu.(Mc-R)***

