BANGKINANG, AmiraRiau.com- Hingga saat ini pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Kampar Tahun 2025 di DPRD masih buntu. Eksekutif dan Legislatif belum menemukan kata sepakat, sehingga kedua belah pihak tak bisa membawa hasil pembahasan untuk disahkan dalam sidang paripurna sebagai legal formal pengesahan anggaran belanja dan pendapatan daerah.
Buntunya pembahasan APBD-P 2025 membuat masyarakat khawatir. Jika kedua belah pihak tak kunjung sepakat hingga batas waktu terakhir, maka APBD Perubahan Kampar tahun ini tidak akan ada.
"Jika APBD-P sampai tidak ada, dapat dipastikan rakyatlah yang akan paling jadi korban. Ini terjadi akibat elit-elit saling mengedepankan egonya," ujar Diki, aktivis Kampar dari Universitas Islam Negeri (UIN) Pekanbaru kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
Kata dia, jika APBD-P benar-benar tidak dibahas, maka, dampak nyatanya adalah gaji pegawai honor/THL maupun PPPK terancam tidak akan bisa dibayarkan," ucap Diki lagi.
Diki mendesak Bupati Kampar melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD-nya untuk berkomitmen menyelesaikan segera pembahasan APBD bersama DPRD. Dia meminta Bupati mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Kita minta pak Bupati dan jajarannya di TAPD untuk serius dan berkomitmen menyelesaikan pembahasan APBD-P ini secepat mungkin, jangan sampai karena ago para elit rakyat yang jadi korban," imbuh Diki.
Lanjut Diki, jika APBD-P Kampar tahun ini tidak berhasil disepakati, maka ini akan menjadi preseden buruk bagi penyelenggaraan dan pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Dan hal ini sebutnya, akan tercatat sebagai noda dalam perjalanan daerah ini.
Ia pun meminta hal sama pada DPRD, yaitu, menempatkan kepentingan masyarakat secara lebih luas di atas kepentingan kelompok dan partai.
"Bila Bupati dan TAPD-nya demikian juga DPRD tidak sama-sama menurunkan ego masing-masing, sehingga mengakibatkan pembahasan APBD-P gagal, maka kami atas nama rakyat akan menggelar unjuk rasa. Kami akan demo Bupati dan DPRD, kita tidak ingin para elit di daerah ini, rela mengorbankan rakyat demi kepentingan mereka," ancam Diki.***
Penulis: Ali Akbar