KAMPAR, AmiraRiau.com- Sudah selama 7 hari masyarakat Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar rela meninggalkan rumah dan lebih memilih duduk bersama di jalan raya desa mereka baik siang ataupun malam.
“Aksi masyarakat Desa Siabu duduk di jalan raya tak hanya melakukan blokade, tetapi juga melaksanakan shalat berjamaah di jalan raya dan membaca Surat Yasin sebagai bentuk doa bersama,” ujar Ketua Aliansi Masyarakat Siabu Indonesia, Riaynol, Senin (15/9/2025).
Aksi ini merupakan lanjutan dari protes masyarakat terkait tuntutan yang sudah berlangsung selama lebih dari 30 tahun. Warga mendesak agar hak mereka atas lahan dan kompensasi dari perusahaan sawit segera dikembalikan.
Selain itu, massa juga menolak keras aktivitas mobil CPO (Crude Palm Oil) yang melebihi kapasitas muatan (odol/over dimension overload) melintas di jalan desa mereka. Menurut warga, kendaraan tersebut merusak jalan dan membahayakan keselamatan masyarakat.Katanya.
“Kami hanya menuntut hak kami yang sudah puluhan tahun tidak dipenuhi. Kami juga tidak ingin jalan desa kami terus rusak karena dilewati mobil CPO yang muatannya berlebih,” tegas salah seorang tokoh masyarakat dalam orasinya.
Aksi doa bersama dengan sholat dan pembacaan Yasin ini menjadi simbol bahwa perjuangan masyarakat dilakukan dengan cara damai.
Meskipun belasan truk pengangkut CPO (Crude Palm) Oil atau minyak kelapa sawit mentah milik PT Ciliandra Perkasa dan beberapa truk pengangkut buah kelapa sawit masih belum diizinkan masyarakat melewati ruas jalan Pemda dari Salo ke Lipatkain, namun aksi masih berlangsung tertib, seraya memohon keadilan dari Allah SWT.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat masih bertahan di lokasi aksi sambil menunggu respons dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah.***
Penulis: Ali Akbar