PEKANBARU, AmiraRiau.com– Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kampar, sudah sejak seminggu terakhir terisolir akibat banjir. Ketinggian air yang menggenangi jalan menuju desa sudah lebih satu meter, sementara air yang masuk rumah-rumah warga sudah sebatas pinggang orang dewasa.
Menurut informasi Siska, salah seorang warga Mentulik, Senin (20/1/2025), mereka ataupun warga lainnya terpaksa tinggal di atas loteng rumah untuk menghindari genangan air akibat luapan Sungai Kampar.
“Kami tak ada tempat untuk mengungsi, jadi terpaksa tinggal di loteng rumah dengan mendirikan tempat untuk bertahan. Ketinggian air saat ini sudah sepinggang orang dewasa, tapi kondisinya naik turun,” tuturnya.
Tak ada yang bisa dilakukan selain bertahan di rumah. Katanya, mau keluar dari desa juga tidak bisa karena jalanan terendam banjir cukup tinggi dan tak bisa dilewati.
Polsek Kampar Kiri Hilir, pernah turun ke Desa Mentulik untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang menjadi korban banjir, pada Kamis (16/1/2025).
Banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu telah mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam dan sejumlah aktivitas masyarakat terganggu. Menyadari kondisi tersebut, Polsek Kampar Kiri Hilir bergerak cepat dengan mengumpulkan bantuan berupa bahan makanan pokok.
“Kami melihat langsung dampak banjir yang cukup signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Desa Mentulik. Untuk itu, kami merasa terpanggil untuk turut meringankan beban mereka,” ungkap Kapolsek Kampar Kiri Hilir, IPTU Irwan Fikri dilansir Mc-Riau.***
Penulis: Ali Akbar, Editor: Isman