JAKARTA- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto bakal memulai perjalanannya menuju kursi Panglima TNI dengan menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (13/11/2023).
Proses itu bakal dijalankan oleh Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pukul 10.00 WIB. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengungkapkan, uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI bakal berjalan terbuka dan tertutup.
“Dimulai pagi dengan penyampaian visi misi kurang lebih 30 menit dilakukan secara terbuka,” ujar Meutya pada 9 November 2023.
Ia mengatakan, proses pendalaman visi misi kemungkinan bakal dilakukan secara tertutup jika ada hal-hal yang bersifat rahasia. “Tapi dibuka dulu di awal untuk diketahui publik semua apa visi misi dari calon panglima,” kata Meutya.
Calon tunggal yang ditunjuk Jokowi Agus Subiyanto bakal menjadi calon tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan posisi Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir Kompas.com, penunjukan Agus dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengirimkan Surat Presiden (Surpres) ke DPR RI. Informasi itu disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani pada 31 Oktober 2023.
“Nama calon pengganti dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, nama yang diusulkan oleh Presiden adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto yang saat ini menjabat sebagai KSAD,” kata Puan.
Adapun, karier Agus sendiri dianggap cukup pesat. Pasalnya, penunjukannya menjadi bakal Panglima TNI dilakukan setelah ia dilantik menjadi KSAD pada 25 Oktober 2023. Setelah pelantikan itu, Agus mengaku mendapatkan pesan khusus dari Jokowi untuk menjaga kondusivitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Bapak Presiden menyampaikan untuk membuat kondusif di semua wilayah,” kata Agus dalam keterangannya seusai dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta pada 25 Oktober 2023.
Profesionalitas dan netralitas TNI Proses Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI bakal berlangsung ditengah banyak pihak yang mempertanyakan netraltias TNI menghadapi Pemilu 2024. Pasalnya, Agus merupakan salah satu figur yang dianggap dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta ketika Jokowi menjabat sebagai wali kota Solo.
Sementara itu, Jokowi beberapa kali memilih pejabat negara yang memiliki kedekatan dengannya. Misalnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang pernah menjadi Kapolres Solo dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto lantas mempertanyakan apakah pemilihan Agus Subiyanto sebagai kandidat Panglima TNI dapat menjamin profesionalitas TNI ke depan. Ia meminta pemerintah mau mendengarkan keinginan rakyat yang ingin TNI tetap menjunjung tinggi profesionalisme. Meski begitu, Hasto mengaku bahwa ia menghormati keputusan Jokowi dalam menunjuk siapa pun menjadi Panglima TNI.
“Meskipun kami tahu itu merupakan hak prerogatif dari presiden, tapi apakah betul-betul itu dalam rangka untuk menggelorakan profesionalitas TNI,” ujar Hasto di Gedung High End, Jakarta pada 1 November 2023.
Di sisi lain, Agus Subiyanto beberapa kali telah menyatakan sikapnya untuk tetap menjaga netralitas TNI jelang Pemilu 2024. Salah satunya disampaikan Agus dalam Apel Gelar Pasukan di Silang Monas, Jakarta pada 8 November 2023.
“Saya memastikan bahwa TNI Angkatan Darat menjunjung tinggi komitmen netralitas dalam menghadapi tahun politik 2024 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI dan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu,” kata Agus Subiyanto.***