Gawat! Titik Api Karhutla Riau Terus Bertambah, 2 Negara Sampaikan Keberatan

Gawat! Titik Api Karhutla Riau Terus Bertambah, 2 Negara Sampaikan Keberatan
Rapat koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol, mengungkapkan karhutla di Riau telah menimbulkan keberatan dari 2 negara tetangga Malaysia dan Singapura.

“Kebakaran lahan ini menjadi perhatian kita, karena hari ini sudah 2 negara menyampaikan keberatan secara diplomatik. Ini menunjukkan betapa penting posisi Riau dalam penanganan karhutla,” katanya pada rapat koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

Ia juga menambahkan, titik api terus bertambah meski berbagai upaya pemadaman telah dilakukan, termasuk melalui teknologi modifikasi cuaca oleh BMKG serta penanganan darurat oleh BNPB.

“Berdasarkan pemantauan dan peta kawasan hutan, kebakaran di Rokan Hilir berada di dalam kawasan hutan gambut. Sehari sebelumnya saya juga meninjau lokasi karhutla di Rokan Hulu,” kata dia.

“Karakter kebakarannya berbeda Rokan Hulu berada di lahan mineral berbukit, sedangkan Rokan Hilir berada di lahan gambut basah dengan kedalaman 3–5 meter,” jelasnya.

Ia menegaskan perlunya strategi khusus dan pengerahan pasukan darat secara maksimal, karena pemadaman di lahan gambut sangat kompleks.

“Water bombing efektif di udara, tapi kita butuh pagar betis dan pompa air untuk pemadaman di darat. Kami melihat masih banyak kekurangan mesin dan selang di lapangan,” tambahnya.
 

Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni menyampaikan, bahwa kondisi karhutla di beberapa wilayah Riau sudah cukup mengkhawatirkan dan perlu penanganan serius.

"Hari ini kita sudah menghadapi tantangan di mana beberapa tempat di Riau telah mengalami peningkatan hotspot dan sebaran asap. Tadi pagi saya langsung melihat kondisi di lapangan," kata dia, di Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025) sore.

Rakor ini, dilakukan memperkuat koordinasi Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di Provinsi Riau menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala BNPB RI juga menyampaikan bahwa penguatan pasukan darat dan keterlibatan masyarakat peduli api (MPA) wajib terus ditingkatkan. Dukungan dari perusahaan atau pemegang konsesi di sekitar lokasi kebakaran juga sangat penting untuk mempercepat upaya pengendalian.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mendorong adanya sistem patroli dan pengawasan hingga tingkat rukun tetangga (RT) untuk mencegah pembakaran sejak dini.

“Siapa pun yang beraktivitas di kebun, harus ada pengawasan. Edukasi masyarakat juga perlu dilakukan, terutama untuk mengingatkan agar tidak sembarangan membuang puntung rokok,” ujarnya.

Bupati Siak, Afni, yang turut hadir dalam rakor tersebut, menyatakan kesiapan daerahnya untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam mencegah karhutla di Kabupaten Siak.

"Pencegahan harus menjadi prioritas agar kebakaran tidak menyebar luas dan merugikan semua pihak. Kami mengusulkan pembangunan waduk sebagai sumber air, sehingga dapat memudahkan tim Karhutla,” singkatnya.***

#Berita Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index