PEKANBARU, AmiraRiau.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menjadikan Kota Pekanbaru sebagai acuan untuk menargetkan angka prevalensi stunting hingga satu digit.
Pj Gubernur Provinsi Riau, SF Hariyanto mengatakan, seperti Kota Pekanbaru yang angka stunting nya hanya satu digit, yakni di angka 8,7 persen, maka Provinsi Riau juga optimis akan berhasil mencapai penurunan angka stunting hingga satu digit pada tahun 2025 mendatang.
Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) 2023 prevalensi stunting di provinsi Riau tahun 2023 sebesar 13,6 persen. Angka itu menjadikan Provinsi Riau sebagai provinsi yang angka stunting nya terendah ketiga setelah Provinsi Jambi dan Bali.
“Kota Pekanbaru itu 8,7 persen, angkanya hanya satu digit. Artinya terjadi penurunan yang sangat bagus sekali. Artinya kita masih dimungkinkan, untuk tahun 2025 saya canangkan kita [Provinsi Riau] harus bisa satu digit,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan angka stunting mengalami penurunan yang drastis di Pekanbaru sejak dua tahun terakhir. Hasil survei terakhir, persentase hanya 8,7 persen.
“Persentase stunting Pekanbaru 8,7 persen. Persentase stunting cenderung menurun sejak 2022,” kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution usai menghadiri pemaparan ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk penilaian kinerja pemerintah di Hotel Aryaduta, Kamis (30/5/2024).
Persentase stunting mulai 12,6 persen pada 2022. Kemudian, persentase stunting naik menjadi 16,8 persen pada 2023.
“Tahun ini, kami turun drastis menjadi 8,7 persen. Sedangkan target stunting nasional 22 persen. Sampai saat ini, anak stunting Pekanbaru mencapai 221 orang,” pungkasnya.***
Penulis: MCP, Editor: Alseptri Ady

