PEKANBARU, AmiraRiau.com- Seleksi terbuka atau Asesmen untuk mengisi 20 jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menarik minat yang sangat tinggi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai daerah. Hingga pendaftaran resmi ditutup pada Selasa (13/10/2025), Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemprov Riau mencatat total 180 peserta telah mendaftar.
Angka pendaftar yang mencapai 180 orang ini membuktikan tingginya antusiasme ASN untuk meniti karir di lingkungan Pemprov Riau.
"Sampai pendaftaran ditutup, kami rekap total ada 180 peserta yang mendaftar seleksi terbuka 20 jabatan eselon Pemprov Riau," ujar Ketua Pansel JPTP Pemprov Riau, Dr. M Yafiz, saat dikonfirmasi pada Rabu (14/10/2025).
Dari 180 orang pendaftar yang tercatat, mayoritas peserta berasal dari internal Pemprov Riau, yakni sebanyak 139 ASN yang bertugas di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Persaingan ketat ditunjukkan oleh 41 ASN yang berasal dari luar Pemprov Riau. Mereka mewakili berbagai pemerintah kabupaten/kota, menunjukkan adanya upaya persaingan dari daerah.
"ASN dari luar Pemprov Riau ini tersebar dari berbagai daerah, seperti ASN Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, dan beberapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) lainnya," terang Yafiz. Daerah-daerah tersebut di antaranya Kampar, Indragiri Hilir, Siak, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuansing, Kepulauan Meranti, dan Bengkalis.
Selain dari pemerintah daerah, seleksi 20 JPTP Pemprov Riau ini juga menarik perhatian ASN dari kementerian dan lembaga di tingkat pusat. Yafiz menyebutkan bahwa instansi vertikal yang turut serta antara lain: Kementerian Kesehatan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pusat.
Setelah tahap pendaftaran, Pansel akan segera melanjutkan proses seleksi dengan melakukan pemeriksaan dan verifikasi administrasi terhadap ratusan berkas peserta.
Karena tingginya jumlah pendaftar, Pansel meminta waktu untuk menyesuaikan jadwal. "Jadwal awal pengumuman hasil seleksi administrasi itu adalah tanggal 16 Oktober. Namun, karena peserta yang mendaftar banyak, kami minta waktu diundur," jelas Dr. M Yafiz.
"Untuk jadwal pengumuman dan seleksi lainnya akan kami rapatkan dan atur ulang kembali," tutupnya.***