Think Tank Kawasan Asia Tenggara

Think Tank Kawasan Asia Tenggara

Oleh Hasrul Sani Siregar, MA Alumni Hubungan antarabangsa, IKMAS, UKM, Selangor Malaysia

Keberadaan think tank atau kalau diartikan adalah sebagai lembaga pemikir (kajian) yang melakukan penelitian atau kajian secara independen dan bersifat non pemerintah. Dalam perkembangannya, think tank yang bukan bagian dari struktur pemerintahan, namun dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan saran dan analisis kebijakan. Penelitian yang dilakukan bisa berupa dalam persoalan sosial, ekonomi, politik dan keamanan regional serta wilayah perbatasan antar negara. Dalam mendukung upaya tersebut perlu adanya think tank khususnya di kawasan Asia Tenggara yang tentu saja memiliki persoalan-persoalan di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara maupun hubungan dengan negara-negara di luar kawasan Asia Tenggara.

Untuk menyebut thank tank yang sudah cukup lama berdiri dan selalu melakukan kajian yang cukup independen adalah “The SEASREP Foundation” yang merupakan suatu lembaga yang memberikan kontribusi besar dalam kajian-kajian di kawasan Asia Tenggara (negara-negara ASEAN). Lembaga ini melibatkan beberapa peneliti yang selalu memberikan solusi dan pemikiran khususnya yang berhubungan dengan masalah-masalah yang terjadi di kawasan Asia Tenggara.

The SEASREP Foundation menjadi lembaga kajian atau think tank yang sudah cukup lama melakukan kajian dan saling tukar informasi sesama peneliti terhadap masalah-masalah yang terjadi di kawasan Asia Tenggara. The SEASREP (Southeast Asian Studies Regional Exchange Program) berdiri pada tahun 1994 yang dikenal sebagai pusat kajian di kawasan Asia Tenggara. Sekretariat penuh the SEASREP berkedudukan di Manila, Philipina yang hingga saat ini telah banyak melakukan penelitian (research) di kawasan Asia Tenggara. The SEASREP sejak didirikan tahun 1994 telah menjadi pusat penelitian di kawasan Asia Tenggara. Sebagai pusat kajian, The SEASREP merupakan program pertukaran oleh para peneliti-peneliti di kawasan Asia Tenggara yang mengkaji persoalan-persoalan khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Sejak berdirinya, The SEASREP memiliki empat program atau kajian yang dibiayai oleh lembaga donor (Funding) diantaranya pertama; pelatihan mengenai bahasa, kedua; program master dan doctor, ketiga; pertukaran profesor dalam hal kajian-kajian di kawasan Asia Tenggara. dan keempat adalah kerjasama dengan melibatkan seluruh peneliti-peneliti yang ada di kawasan Asia Tenggara (Collaborative Research).

Dalam program pelatihan mengenai bahasa, telah diperkenalkan apa yang disebut dengan “Traveling Classroom”, yang bertujuan menggalakkan para peneliti-peneliti di kawasan Asia Tenggara untuk berupaya meningkatkan kemampuan bahasa dari masing-masing negara anggota ASEAN yang tujuannya adalah mengkaji isu-isu tentang sosial-budaya dari masing-masing anggota ASEAN. Sebagaimana diketahui, The SEASREP diprakarsai oleh beberapa peneliti dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti pertama, Professor Prof. DR. Taufik Abdullah dari Universitas Gadjah Mada, Indonesa, kedua; DR. Charnvit Kasetsiri dari Thammasat University, Thailand, ketiga; Professor DR. Dato’ DR. Shaharil Talib dari University of Malaya, Malaysia dan keempat, DR. Maria Serena I. Diokno dari University of the Phillippines, Diliman, Philipina.

The SEASREP berkedudukan di Manila, Phillipina. Diawal didirikannya tahun 1995, The SEASREP telah melakukan aktivitas riset yang menyangkut tentang studi di kawasan Asia Tenggara dalam berbagai aspek penelitian seperti etnis, separatisme, ekonomi-politik dan sebagainya. The SEASREP sebagai lembaga kajian di kawasan Asia Tenggara telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan dan kemajuan riset yang dilakukan oleh para peneliti-peneliti di kawasan Asia Tenggara.

The SEASREP yang dalam perjalanannya telah mendapat dukungan penuh dari lembaga donor seperti The Toyota Foundation dan The Japan Foundation dalam menyediakan dana bagi siapa saja peneliti dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk melakukan riset khusus menyangkut kepentingan di negara-negara Asia Tenggara. Terbentuknya SEASREP sebagai lembaga kajian di kawasan Asia Tenggara telah menjadikannya sebagai lembaga yang mendukung visi ASEAN yaitu menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai pusat penelitian yang melibatkan peneliti-peneliti dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Hingga saat ini, The SEASREP telah melibatkan seluruh peneliti dari negara-negara ASEAN untuk terlibat dalam penelitian di kawasan Asia Tenggara. The SEASREP sebagai lembaga penelitian yang cukup lama berperan, tentu diharapkan dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam mengkaji masalah-masalah yang semakin besar khususnya di kawasan Asia Tenggara.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index