BENGKULU SELATAN, AmiraRiau.com- Persoalan yang membelit Alhilaa Eva Amalia, anak yatim yang disebut terancam gagal mengikuti ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) kini sudah selesai berkat bantuan tulus dari pihak MI Makrifatul ILMI.
MI Makrifatul ILMI, merupakan sekolah dimana Alhilaa Eva Amalia belajar hingga kelas III sebelum akhirnya dipindahkan orangtuanya ke SDN 5 Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu.
Kepala Sekolah MI Makrifatul ILMI, Surismi, Kamis (11/9/2025), membantah bahwa Dapodik Alhilaa Eva Amalia ganda karena tunggakan biaya sekolah.
“Isu ini muncul akibat kurangnya komunikasi orangtua dengan pihak sekolah,” tegas Surismi.
Surismi sangat menyayangkan adanya pemberitaan mengenai tunggakan biaya sekolah di MI Makrifatul Ilmi. Menurutnya, pihak sekolah selalu berupaya untuk transparan dan terbuka dalam pengelolaan keuangan sekolah.
Dijelaskan bahwa memang ada sejumlah siswa yang belum melunasi biaya sekolah, namun hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah ekonomi keluarga atau keterlambatan pembayaran karena alasan administratif, namun pihak sekolah selalu memberikan solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan keuangan.
“Kami memiliki program beasiswa, keringanan biaya, dan sistem pembayaran cicilan bagi siswa yang membutuhkan,” tukasnya.
Menurutnya, MI Makrifatul Ilmi juga berencana mengadakan pertemuan dalam waktu dekat dengan orang tua Alhilaa Eva Amalia untuk membahas masalah ini secara lebih detail dan mencari solusi terbaik.
"Kami ingin menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswi agar tidak ada lagi kesalahpahaman di kemudian hari," katanya.
"Kami percaya bahwa MI Makrifatul Ilmi selalu mengutamakan kepentingan siswa dan berupaya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Kami akan terus mendukung agar Alhilaa Eva Amalia dapat mengikuti ujian," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa murid Kelas VI SD Negeri 5 Bengkulu Selatan, Bengkulu, terancam gagal mengikuti ujian SAS karena belum mampu melunasi tunggakan biaya sekolah sebesar Rp 4.595.000.
Menurut informasi yang dihimpun AmiraRiau.com, kisah pilu Alhilaa berawal ketika Ibunya memutuskan untuk memindahkan Alhilaa dari MI Makrifatul ILMI. Keputusan tersebut ditempuh setelah ibunya tak mampu membayar uang sekolah Alhilaa yang jumlahnya jutaan tersebut mulai dari kelas 1 hingga kelas III.*
Penulis: Erlan Saswadi