Strategi Parkir di Pinggir Jalan

Strategi Parkir di Pinggir Jalan

Oleh Dr. Mardianto Manan, M.T.

STRATEGI  manajemen parkir di pinggir jalan (on-street parking) perlu mempertimbangkan beberapa aspek untuk mengurangi dampak negatif seperti kemacetan dan penurunan kapasitas jalan. Beberapa strategi utama yang digunakan meliputi penetapan tarif parkir yang sesuai untuk mengatur permintaan parkir, pembatasan volume dan waktu parkir agar bergantian dan tidak memakan ruang jalan secara berlebihan, serta pengembangan fasilitas parkir alternatif seperti park and ride atau gedung parkir dekat transportasi umum untuk mengalihkan kendaraan dari badan jalan. Penataan pola parkir paralel atau sudut pada ruas jalan dengan lebar tertentu juga penting untuk mengoptimalkan pemakaian ruang jalan yang tersisa.

Manajemen yang efektif dapat meminimalkan pengurangan kapasitas jalan yang biasanya terjadi akibat on-street parking, serta menjaga kelancaran lalu lintas dan meningkatkan keamanan. Namun, strategi ini harus diintegrasikan dengan kebijakan transportasi yang lebih luas dan diprioritaskan untuk kawasan dengan kebutuhan parkir yang tinggi, seperti di sekitar pusat perdagangan atau pasar, agar tidak menurunkan level pelayanan jalan di jam sibuk.

Dengan kata lain, pengaturan tarif, pembatasan waktu, pola parkir yang tepat, dan penyediaan fasilitas parkir alternatif merupakan strategi kunci yang harus diterapkan secara sistematis dan bertahap agar manajemen on-street parking dapat berjalan efektif serta memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan fungsi jalan dan kelancaran lalu lintas

Strategi manajemen parkir di tepi jalan umum (on-street parking management) umumnya diarahkan untuk menyeimbangkan kebutuhan pengguna, kelancaran lalu lintas, serta fungsi jalan. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:

1. Pengaturan Kelembagaan & Regulasi

Penetapan zona parkir: Jalan dengan tingkat kepadatan lalu lintas tinggi sebaiknya dibatasi atau dilarang parkir.

Peraturan waktu parkir: Misalnya parkir maksimal 2 jam, untuk mendorong perputaran kendaraan.

Sanksi tegas: Penegakan hukum terhadap pelanggaran seperti parkir liar atau melebihi waktu.

2. Pengendalian Tariff (Pricing Strategy)

Tarif progresif: Semakin lama parkir, tarif semakin tinggi.

Tarif berbasis lokasi: Jalan utama lebih mahal dibandingkan jalan lingkungan.

Digitalisasi pembayaran: Mengurangi kebocoran retribusi dan memudahkan pengguna (e-parking).

3. Desain & Tata Letak

Penandaan marka yang jelas: Posisi parkir sejajar, serong, atau tegak lurus sesuai lebar jalan.

Kapasitas optimal: Tidak mengganggu arus lalu lintas, pejalan kaki, dan kendaraan darurat.

Fasilitas pendukung: Rambu petunjuk, area drop-off, dan aksesibilitas difabel.

4. Integrasi dengan Transportasi Publik

Parkir transisi (park and ride): Tepi jalan dekat halte BRT/angkutan umum dibatasi untuk singgah sebentar, bukan parkir jangka panjang.

Sinkronisasi dengan kebijakan lalu lintas: Misalnya pembatasan kendaraan pribadi di pusat kota, diimbangi dengan manajemen parkir tepi jalan.

5. Pemanfaatan Teknologi

Sistem sensor & aplikasi: Menunjukkan ketersediaan parkir secara real-time.

CCTV dan e-ticketing: Meminimalisir parkir liar.

Analisis big data: Menentukan pola permintaan parkir untuk pengambilan kebijakan.

6. Pendekatan Demand Management

Penerapan parkir berbayar di CBD (Central Business District) untuk mengurangi kemacetan.

Penghapusan parkir di titik rawan macet dan mengalihkannya ke off-street parking (gedung/area parkir).

Insentif bagi pengguna transportasi umum dengan mengurangi ketergantungan parkir.

7. Partisipasi Publik & Sosialisasi

Edukasi masyarakat tentang pentingnya tertib parkir.

Kemitraan dengan swasta dalam pengelolaan parkir tepi jalan.

Intinya, manajemen parkir di tepi jalan bukan sekadar soal lahan, tapi bagian dari manajemen lalu lintas perkotaan: bagaimana mengurangi kemacetan, meningkatkan keselamatan, serta menciptakan kota yang ramah pejalan kaki.

(Dr. Mardianto Manan, M.T. Penulis: Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Islam Riau)

#Opini Mardianto Manan

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index